Sukorejo - Ash-Shofwah Siapkan Kader Aswaja
Label:
Pesantren Kita
Bahtsul Masa’il, Bahas Polemik Antarsekte
Label:
Pesantren Kita
Bidang Pendidikan Gelar Festival Lomba Sains
Dalam rangka menyambut Haul atas wafatnya para pendiri dan pengasuh PP Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, maka sejak tanggal 23 hingga 26 Maret 2013 Bidang Pendidikan Pondok Pesantren melakasanakan festival lomba yang bertajuk “Arena Semarak Ma’had”. Festival ini diikuti oleh seluruh lembaga pendidikan setingkat MI/SD, SMP/MTs, SMA/SMK/MA yang berada dibawah naungan yayasan PP Salafiyah Syafi’yah Sukorejo. “Kegiatan ini dimaksudkan untuk membangun ukhwah islamiyah antara pondok pesantren dengan lembaga cabang dan lembaga pendidikan yang dikelola oleh alumni se-kresidenan Besuki,” terang Drs. H. Mudzakkir A. Fattah, kepala bidang pendidikan.
Ada lima jenis kategori yang diperlombakan meliputi: Lomba Sains SD/MI; Lomba Sains SMP/MTs; Lomba Sains Fisika; Lomba Ibnu Aqil; Lomba Desain Grafis. ”Perlombaan ini kita bagi menjadi tiga tahap; tahap penyisihan, tahap semifinal dan final,” ujar L. Supratman, S.Ag, selaku sekretaris panitia.
L. Supratman mengatakan, hadiah untuk para pemenang dari berbagai kategori itu diberikan ketika perayaan haul para pendiri dan pengasuh pada tanggal 29 maret 2013. “Saya kira para peserta akan lebih termotivasi untuk mengeluarkan kemampuannya, karena pemberian hadiahnya disaksikan oleh ribuan orang yang hadir pada acara haul nanti,” pangkasnya.
Tampil sebagai juara disetiap ketegori perlomabaan tersebut adalah Anis Mahdi utusan SMK Panji pada kategori lomba desain grafis, Teguh Widodo delegasi dari MI Islamiyah Wongsorejo untuk kategori lomba sains tingkat SD/MI, Ainun Hasna utusan SMP 3 Ibrahimy Sukorejo pada lomba sains tingkat SMP/MTs, Fauziyah utusan SMA Ibrahimy Sukorejo pada lomba Sains tingkat SMA/MA sementara untuk kategori lomba ibnu aqil, juara 1 digondol oleh Ahmad Yusuf utusan MA Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo.
Selain itu, kegiatan perlombaan ini juga dinilai sebagai salah satu upaya untuk membangun nuansa keilmuan yang mampu menumbuhkan motivasi dan semangat belajar dan bersaing dalam diri santri “Barangkali, inilah implementasi dari ayat al-qur’an fastabiq al khairat” terang Musthafa, MHI. yang hadir sebagai juri dikategori lomba Ibnu Aqil. (rud)
3.jpg)
Selengkapnya...
3.jpg)
Label:
Pesantren Kita
Seluruh Santri Ngaji Bab ‘Adab Al Jum’ah
Hari Jum’at merupakan hari teristimewa menurut keyakinan orang Islam. Beberapa waktu yang lalu (24/03) ba’da sholat maghrib atas instruksi pengasuh secara serentak seluruh kepala kamar baik asrama pusat maupun cabang wajib menyampaikan materi mengenai ‘adabul jum’at yang telah dirangkum oleh pengurus pesantren. “Pengajian ini untuk menindaklanjuti himbauan pengasuh agar santri menghormati datangnya hari Jum’at serta memahaami keutamaan-keutamaannya,” tandas Ustadz Jali, kepala Daerah Sunan Kali Jogo.
Materi tersebut meliputi serangkaian perbuatan yang dianjurkan dan diwajibkan pada hari Jum’at seperti halnya membersihkan anggota tubuh, memotong kuku, dan menggunakan pakaian terbaik dan berwarna putih demi menghadiri pelaksanaan sholat jum’at. “Materi yang disampaikan banyak bersumber dari kitab fathul qorib fi targhib wa at tarhib karya Sayyid Muhammad Alawai Almaliki Al Hahasani” ujar Abd. Khalik, Kepala Kamar F. 07.
Diharapkan, dari pengajian ‘adabul jum’at ini nantinya para santri mampu memahami sunnah-sunnah nabawi yang dianjurkan untuk dilakukan pada hari Jum’at guna memaknai ibadah Jum’at sebagai sebuah kemuliaan dan keagungan di mata Tuhan. “Semoga para santri bisa memahami sakralnya ibadah Jum’at,” terang Moh. Yasin, Kepala Daerah Sunan Maulana Malik Ibrahim. (rud)
Selengkapnya...
Label:
Pesantren Kita
Sanggar Cermin Buka Sekolah Deklamasi III
Setelah sukses mendapat penghargaan dari Balai Seni dan Bahasa Jawa Timur, sanggar seni CERMIN terus berupaya untuk memperbaiki konsep manajemen dan sistem pembinaanya. Salah satu konsep pembinaan yang mendapat apresiasi dari Dewan Kesenian Situbondo adalah terselenggaranya Sekolah Deklamasi, sekolah yang telah berjalan hampir selama dua tahun lebih ini mengajarkan berbagai materi dan teknik berdeklamasi. “Sekolah ini kami setting seprofesional mungkin, dengan menggunakan kurikulum layaknya sekolah formal lainnya,” terang Lalu Hulul Maswa, Ketua Sanggar Seni Cermin.
Lalu H. Maswa menambahkan,untuk menjaga eksistensi dari keberadaan sekolah ini, pada tanggal 03 Maret 2013 para pengurus sanggar Cermin secara resmi membuka pendaftaran bagi peserta didik baru. Ada sekitar 30 peserta yang tergabung dalam pendidikan deklamasi kali ini. “Setelah Sekolah deklamasi jlid satu dan dua, kita ingin yang ketiga ini juga sukses,” ujarnya.
Sementara itu, pada tanggal 27 Desember 2012 lalu, Sangar seni Cermin bersama Pengurus Pusat IKSASS menyelenggarakan seminar kebudayaan sekaligus ujian bagi para siswa sekolah deklamasi jilid IIdengan menghadirkan D. Zawawi Imron sebagai nara sumber dan sebagai tim penguji. “Alhamdulillah pada ujian Sekolah Deklamsi jilid II, ada 9 peserta didik yang dianggap layak untuk menjadi deklamator oleh D. Zawawi Imron,” tandas Nanang M. Lucki selaku Sekretaris Sanggar.
Selain itu, Ketua Umum PP IKSASS, Khairul Anam, S.Pd.I menilai keberadaan sekolah Deklamasi ini cukup membantu dalam rangka menumbuhkan kecintaan para santri terhadap nilai-nilai sastra dan kebudayaan. “Semoga dengan adanya Sekolah Deklamasi ini, akan lahir budayawan tingkat nasional yang akan mengharumkan nama pesantren,” harapnya. (rud)
Selengkapnya...
Label:
Pesantren Kita
PP IKSASS Bentuk Kajian Aswaja Intensif
Demi memperkuat identitas ke-NU-an para santri, PP IKSASS berinisiatif untuk mebentuk kelompok kajian intensif yang secara khusus membahas ideologi kaum Nahdliyin dan beberapa faham-faham yang berbeda jauh dengan faham Ahlus Sunnah Waljama’ah. “Kami berkeinginan agar santri mampu memahami ajaran Ahlus sunnah Waljam’ah secara falsafi, bukan hanya secara amali,” tandas Ketua Umum PP IKSASS,Khairul Anam.S.Pd.I.
Kegiatan yang dilaksanakan di setiap malam Jum’at ini diikuti 20 orang anggota yang masing-masing merupakan utusan dari IKSASS Rayon se-Nusantara. Yang menarik dalam kajian Aswaja ini adalah latar belakang pendidikan peserta ternyata berbeda-beda sehingga pertukaran keilmuan antar sesama anggota berjalan dengan begitu baik. “Saya merasa bangga karena meski saya masih SMA, saya bisa beradu wacana dengan temen-temen yang sudah mahasiswa”ujar Husen, salah seorang anggota utusan dari Rayon Bondowoso.
Dikatakan, keberadaan kelompok kajian ini terbentuk secara tak terduga, berawal ketika pesantren mewajibkan seluruh santri untuk mendaftarkan diri sebagai anggota NU dengan cara membuat Kartu Tanda NU (KARTANU). “Pembentukan kelompok kajian ini juga merupakan bentuk keprihatinan kami pada santri yang mengaku anggota NU hanya karena memiliki KARTANU, bukan karena memahami ajarannya” ujar Syaifur Rijal, Koordinator Bidang SDM.
Turut bergabung dalam kajian Aswaja ini, Ustadz Zaini Miftah. Sebagai salah seorang ustadz senior di pesantren, beliau secara sukarela mendampingi para peserta untuk berdiskusi seputar persoalan teologi. Terlebih ia memang memiliki pengetahuan yang mendalam terhadap sejarah peradaban islam. “Islam memiliki keragaman keyakinan yang sangat kompleks, hanya saja, yang berhak mendapatkan keselamatan adalah mereka yang mau mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya,” tegasnya.
Ditemui di kantornya, ketua Bidang SDM dan INFOKOM, Sofyan Al Ghazali menginformasikan bagi setiap santri yang berkeinginan untuk ikut bergabung dalam kelompok kajian ini agar secara langsung mendangi kantor PP IKSASS. “Kami masih memberi kesempatan bagi yang mau ikut” ujarnya. (rud)
Selengkapnya...
Label:
Pesantren Kita
Pesantren Selenggarakan Sarasehan Nasional
Label:
Pesantren Kita
Rayon IKSASS Ra’as Gelar Debat Ilmiah
Peringatan Hari Ulang Tahun Rayon Ra’as yang ke-24 juga dimanfaatkan untuk menyelenggarakan lomba “Debat Ilmiah” dengan maksud melatih keder-kadernya agar lebih mengembangkan wawasan keilmuannya. Hal ini disampaikan langsung oleh ketua Rayon IKSASS Ra’as, Agus Fauzi, S.Pd.I. “Pada biasanya harlah selalu identik dengan dengan perayaan dan hura-hura, maka kami ingin memberi warna lain pada hari ulang tahun IKSASS Ra’as yang ke-24 ini,” tegasnya.
Bertempat di aula Kantin PP Salafiyah Syafi’iyah lt. II, acara lomba debat itu berjalan cukup meriah. Dialog dan diskusi terlihat sangat hidup, bahkan suasana sempat memanas ketika salah satu kelompok terpancing emosinya dalam mempertahankan pendapatnya. Dan yang tak kalah membuat riuh suasana malam itu adalah dukungan yang henti-hentinya diberikan oleh superter masing-masing kelompok “Ya meski banyak yang belum memahami betul pada pokok persoalannya, namun sudah lumayan baik, tinggal perbanyak baca buku saja,” tandas Rudi Maswanto, selaku juri pada perlombaan tersebut.
Fauzi menjelaskan bahwa, lomba Debat Ilmiah tersebut hanyalah salah satu dari rangkaian acara peringatan ULTAH Rayon Ra’as ke-24. Meski begitu para peserta tampak antusias mengikuti ajang adu tangkas dalam menyampaikan argumentasi ini “Kita harapkan kader IKSASS Ra’as nantinya bisa bersaing dan menjawab tantangan masa depan,” ujarnya.
Sedangkan malam puncak dari peringatan hari ulang tahun Rayon IKSASS Ra’as ke-24 itu sendiri dilaksanakan pada tanggal 21 maret 2013 dan ditempatkan di Aula PP Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo. Dihadiri oleh seluruh warga Ra’as baik yang masih aktif sebagai santri maupun yang telah tercatat sebagai alumni. “Kami ingin terlihat lebih kompak dan solid,” ujar Fauzi.
Ketua Umum PP IKSASS, Khairul Anam,S.Pd.I juga turut hadir dalam pelaksanaan malam puncak peringatan hari ulang tahun Ra’as ke-24 ini. Dalam sambutannya dia berharap agar dalam momen yang berharga ini para pengurus IKSASS untuk senantiasa ingat bahwa perjuangan belum sepenuhnya selesai. “Ingatlah bahwa dipundak kalian ada tanggung jawab besar untuk berjuang demi kemaslahatan umat,” pungkasnya. (rud)
Selengkapnya...
Label:
Pesantren Kita
Siswa Kelas Akhir Rutin Gelar Istighatsah
Detik-detik pelaksanaan ujian nasional telah banyak menyita waktu para siswa yang telah memasuki tahap akhir. Apapun yang terkait dengan ujian nasional selalu menjadi tema menarik untuk dipikirkan dan diperbincangkan. Dengan segala cara dan upaya mereka sekuat tenaga agar bisa lolos dari ujian nasional yang telah banyak membuat pesertanya nekat bunuh diri karena tak mampu melewatinya dengan baik. “Kami akan lakukan apa pun untuk bisa lulus,” ujar Dani Fikrullah, siswa kelas 3 SMA yang sedang mengaji di Asta.
Kemarin (24/03) sekitar pukul 09:30 WIB, bertempat di asta atau makam keluarga PP Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, para siswa kelas akhir tanpa komando dari siapapun, mereka menggelar istighatsah dan do’a bersama sebagai salah satu ikhtiar agar pada saat mengikuti ujian nasional mereka diberikan kemudahan oleh Allah SWT. “Ini hanya ikhtiar mas, persoalan hasilnya kita pasrahkan sama yang diatas(Allah)” terang Lutfhi, jama’ah istighatsah.
Diperkirakan, istighatsah semacam ini akan sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan ini nantinnya akan berlangsung hingga hasil ujian nasional itu bisa diumumkan. “Istighatsah ini akan kami lakukan setiap malam sampai hasil ujiannya diumumkan,” ungkap Abdul Behed.
Disisi lain, kebiasaan santri mengadakan istighatsah kubro menjelang ujian nasional ini disambut baik oleh Pengurus Pesantren, hal ini dinilai sebagai bentuk kesadaran para santri bahwa apapun yang menjadi cita-cita dan harapan manusia pada saatnya taqdir tuhanlah yang akan menetukan segalnya “itu hal yang baik( istighatsah), tapi mereka tidak boleh melupakan usaha yang riil yakni belajar,” tandas salah seorang pengurus pesantren yang tidak ingin disebutkan identitasnya.(rud)
Selengkapnya...
Label:
Pesantren Kita
Langganan:
Postingan (Atom)