Manda, Bintang Pelajar yang Menjunjung Nilai Kesopanan


Manda, Begitulah teman-temannya kerap kali menyapa. Gadis Bumi Blambangan yang mempunyai nama lengkap Wardatul Jannah ini telah menyandang gelar Bintang Pelajar di SMK 1 Ibrahimy. Barangkali nama Manda sudah tidak asing lagi didengar oleh semua kalangan, khususnya di SMK I Ibrahimy itu semua berkat kepintaran dan kelihaiannya dalam penguasaan mata pelajaran di SMK 1 Ibrahimy. Sebagai orang nomor satu di SMK, pada Malam Perayaan Tahun Baru Islam kemarin ia mendapat penghargaan dari Kiai Fawaid berupa Lunas Uang Tahunan Pesantren (UTAP) selama satu tahun dan seragam sekolah.

Darah kelahiran Banyuwangi, 27 Desember 1992 ini sudah lama mengimpikan menjadi seorang Manager Bank. Jika Manda menjadi seorang Manager Bank dirinya ia berkeinginan untuk membantu perekonomian masyarakat. ”Justru itulah aku masuk Jurusan Akuntansi,”tuturnya. Menurutnya seorang akuntan itu sangat diperlukan di masyarakat, jika akuntan di suatu negara bagus, maka semua perekonomian akan ikut bagus pula.

Buah hati pasangan Syamsul Arifin, M.Pd.I dengan Siti Khodijah ini mempunyai alasan tersendiri dalam memilih Pondok Pesantren Sukorejo, selain ingin mencari ilmu yang barokah dan manfaat, dirinya juga sempat merasakan adanya perbedaan ketika berada di luar pesantren dengan suasana pesantren sendiri. Pesantren Asuhan Kiai Fawaid itu sangat menjunjung tinggi nilai kesopanan baik kepada teman, orang lebih yang muda dan orang yang lebih tua. Terlebih kepada seorang guru. Hal itu sangat jauh bila dibandingkan dengan keadaan di dunia luar sana. Di Pondok asuhan Kiyai Fawaid, siswi kelas IV Favorit MISSPI ini bertekad ingin belajar ilmu kitab-kitab salaf terutama mendalami nahwu dan shorrof dan berkemauan besar ingin bisa membaca Al-Quran dengan sebaik-baiknya begitu pula greget mengetahui tata cara bagaimana berakhlakul karimah.

Gadis berkulit putih dan berwajah mungil ini mempunyai hobi baca buku yang bernuansa komik. Hobi itu memang sudah tertanam sejak kecil. Semasa kecilnya, ia suka membaca majalah bobo. ”Dari situlah aku menyukai komik. Selain menarik, komik itu juga lucu,” kilahnya. Manda juga mempunyai hobi nonton film. ”Aku suka film yang berbau dramatisasi, action dan kartun, kalau film dramatisasi suka karena ikut ibu, film action karena suka dengan suasana tegangnya dan kalau film kartun untuk enjoy-enjoy aja,” akunya.

Selain menjabat sebagai Ketua OSIS SMK 1 Ibrahimy, ia pun juga pernah menjabat sebagai Bendahara OSIS di MTSN Banyuwangi dan pernah menjadi Ketua Panitia SKN Sub Iswass 2009. Manda juga sangat mengagumi Habiburrahman dan Istri Rasullah, Siti Khodijah.

Prestasi yang didapat selama ini sangatlah beragam. Ia pernah menyabet juara I lomba pidato Bahasa Inggris Se-kabupaten Banyuwangi, Juara I Pidato Bahasa Indonesia tingkat kecamatan. Manda juga pernah memperoleh Nem Tertinggi Se-Kabupaten Banyuwangi sewaktu masih duduk di bangku SD. Bukan hanya itu, ia pernah meraih Juara I Puisi Se-Kabupaten Banyuwangi, sampai Juara III Telling Object Se-Kabupaten Banyuwangi. Gaya belajarnya pun sangat berbeda dengan teman-temannya. Manda belajar semaunya. Kalau rasa malas menderanya, manda tidak mau memaksakan diriuntuk belajar. Jika saat ulangan atau ujian mendapatkan nilai jelek, menurutnya itu sudah menjadi resiko.

Di Pesantren yang didirikan oleh Kiai Syamsul itu, siswi kelas IV Favorit Madrasah Ibtidaiyyah putri tersebut bertekad ingin belajar ilmu dari kitab-kitab ulama salaf terdahulu, terutama yang berkenaan dengan ilmu nahwu dan shorrof. Santri berasramakan Darul Lughoh No 1 ini berpandangan, ilmu lebih penting dari segal-galanya. Karena hal itu adalah tempat berlindung di waktu susah. Hal itu sama dengan perkataan Sayyidina Ali. Harta itu akan binasa tapi ilmu tidak, artinya sesorang yang mempunyai ilmu tidak akan habis tetapi seseorang yang mempunyai harta akan habis. Manda menambahkan, ilmu itu bisa digunakan dalam keadaan susah. Dan ketika senang, ilmu bisa jadi pendamping.(Syifa Fajriyah)

Artikel Terkait:

 

Powered by Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah