Salam Terindah Untuk Bunda

Senyummu...
Kutemukan dalam sujud malamku
Ketika kuteteskan kristal
Dalam sungai kecil mataku
Kepada sang pencipta...
Ku ceritakan pada-Nya
Tentang kerinduanku padamu
Tentang betapa inginku
Bersujud dalam telapak surgamu
Bunda...
Lewat semilir angin malam
Ku kirimkan salam syahdu kerinduan
Kerinduan terindah...
Seindah taman Firdaus
Dan...
Diatas sejadah biru
Kulantunkan bait al-fatihah
Agar engkau selalu dalam ridho-Nya

Seruling kerinduan menggema
Dalam syahdu jiwa...
Mendobrak memasuki lorong
Hati yang kosong...
Nyanyian cinta menari diatas
Istana kasih sayang...
Siap terbang menuju taman hakiki
Aku berteriak...
Aku merintih
Pada angin yang membawanya pergi
Dan hingga fajar menjemput
Aku masih tetap menangis dalam sepi
Menangisi kekosongan hati...
Memanggilmu tuk beri kekuatan dan kelembutan
Hingga senja menyapa
Aku selalu rindu hadirmu ”Ummi”

Secarah mentari pagi
Kulangkahkan kaki menuju
Pelataran suci...
Pelataran Muallim dan Fuqaha’
Yang menekuni bait-bait kalam-Nya
Kutata hati dengan beribu kemantapan
Untuk mengetahui mutiara indah ilmu
Sehati dengan nasehatmu....

”Kasih Sayangnya”

Cahaya fajar...
Kembali beri sinar
Sinar indah dari mentari
Di celah dinding kelas
Bersama terlantunnya nadham alfiyah
Terpikir dalam benak...
Betapa indah
Betapa tulus
Memberi cahaya tuk menyinari
Seindah kasih sayangnya
Yang ikhlas dan tulus
Tanpa harap balas...
Fenomena cinta dan kasihnya jadi history
Tak kan usang dalam nurani
Kami pun mengaguminya...
Tak sekedar kata dan pujian
Tapi reality yang nyata...
By: I’m Fitri As-Shan
Siswi SMAI Kelas XIIA 4



Dan Engkau, Tanpa sangkakala


Israfil menari-nari
Diujung serabut akar
Angkara Israfil
meluap- luap

menumpah ruah, ketika
Fathah menelungkup,
Tersunghkur tak berdaya,
Isrfail menari-nari
Sekarang atau kapankah?
Terus menari-nari
Pada tanduk tunggang akar
Haq dan BAthil
Kasrah terseok, hendak ia kemana
MAnuju Singgasana hina
Tak pantas!
Sungguh Gempita menari-nari,
Lalu kapan saatkah?
Ketika terompet suara gaduh
dan aduh israfil tiup,

Dan Engkau tuhan,
Kuasa aku tak atu,
KApan terompet gaduh
Suara aduh, Israfil tiup.

Dan Engkau, Tuhan...
Kuasa aku jatuh, ketika,
Fathah dan kasrah
Kehilangan sekat tak bertempat,
Entah kemana aku,
Ketika sujud bukan karna syukur
malah sujud karna sungkur...!!!

Entah kemana aku,
Ketika KAu wahid... Semakin kuasa atas segala
Meninggalkan jejak-jejak MAha-Mu,
Meninggalkan Fathah,
MEnginjak-injak Ksarah.

Dan, Israfil menari-nari bersam abelati..
Entah sekarang atau kapan,
Aku dan kami beranai-anai

dan, Engkau..
Meninggalkan jejak maha-Mu,
Sebab Dzat-Mu bukan fathah,
apalagi kasrah,
melainkan diatas segala...
Abadi, tanpa sangkakala....


Zyadah Arrohman Ishaque
Gensmai, X10

Artikel Terkait:

 

Powered by Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah