Akhirnya Tersenyum

Oleh : Rizqiulme

Matahari menyinari seisi bumi
Mudahkan langkah mengisi tinta kehidupan
Bintang berpijar menyelimuti malam
Temani lelap menembus cakrawala pagi
Seruan pencipta hanya nyanyian belaka
Jeritan alam tak mampu menusuk telinga

Demi nadi yang berdenyut
Jantung berdetak, nafas berhembus
Siapa kita….?

Masihkah tergores pada dinding Qalbu
Siapa yang mendenyutkan nadi
Mengapa jantung berdetak
Hingga nafaspun berhembus

Untuk apa nadi berdenyut
Jantung berdetak
Bila nafas berhembus tidak untuk menyembahNya

Pantaskah nadi berdenyut
Bila kedhaliman menyertai jiwa
Pantaskah jantung berdetak
Jika kemungkaran melumuri raga
Langit meneteskan air mata
Bumi merintih bersedih
Jadikan bencana silih berganti
Membuat alam enggan berselimut jiwa

Kemana mata memandang
Bila murkaNya terlintas di kelopak mata
Bagaimana kaki melangkah
Jika kemarahan alam ta’ lagi menyingkap hati

Betapa besar karuniaNya
Hingga gunung ta’ sanggup memikulnya
Lautan ta’ mampu menampungnya
Bahkan ibadah ta’ bisa menyamainya


Wahai jiwa yang lemah
Laa Takhof wa Laa Tahzan
Hanya kepadaNya jiwa bersimpuh
Berserah diri dinaungan keagunganNya

Wahai insan pelupa
Denyutkanlah Shalawat
Deta’kanlah Dzikir
Bernafaslah dengan ke-ikhlasan
Datangkan taubat tu’ merayuNya
Selipkan taqwa tu’ menghiburNya

Niscaya RahmatNya selalu menaungi jiwa
Hingga akhirnya tersenyum menghadap sang pencipta

Artikel Terkait:

 

Powered by Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah