Bahtsul Masa’il, Bahas Polemik Antarsekte

Pelaksanaan Bahtsul masa’il yang diselenggarakan oleh Forum Mudzakarah Ma’al Ikhwan (FMMI) sebagai rangkaian kegiatan menjelang peringatan HAUL pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo pada tahun ini cukup semarak. Kegiatan ini secara langsung dibuka oleh pengasuh ke-4, KHR. Ach. Azaim Ibrahimy. “Pengasuh memang cukup memberikan perhatian cukup besar pada acara semacam ini,” ujar Sugiyono, SHI, panitia pelaksana. Dalam sambutannya, Kiai Azaim menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada para peserta bahtsul masa’il yang telah meluangkan waktunya untuk ikut memperingati wafatnya para leluhur, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo dengan cara yang mulia yakni melalui kajian di bidang keagamaan. “Peringatan atas wafatnya seorang tokoh panutan umat tidak harus dengan meratapi dan menangisi kematiannya, seperti yang dilakukan oleh kelompok Syi’ah,” tandasnya. Bertempat di mushalla Ibrahimy, setidaknya ada empat persoalan yang diketengahkan dalam forum Bahtsul Masa’il kali ini yang diantaranya; pertama, memanfaatkan situasi bencana alam untuk meraup keuntungan pribadi; kedua, mengkonsumsi produk luar negeri yang tak jelas kadar kehalalannya semacam mie instan; ketiga, kisruh klaim antara bid’ah hasanah dan bid’ah sayyiah; keempat, status kewarganegaraan dalam pandangan Islam. Diantara materi yang banyak menyita perhatian adalah mengenai polemik antara beberapa kelompok yang saling berebut untuk mendapat predikat ahlus sunnah waljama’ah. “Ini sebenarnya adalah persolan klasik, namun akan sangat merugikan banyak pihak jika tidak dicarikan jalan keluarnya,” ungkap Musthafa, MHI, selaku moderator dalam acara tersebut. (rud)

Artikel Terkait:

 

Powered by Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah