Nasihat Kepemimpinan dari Al-Bashri


Oleh Khairuddin Habziz, M.H.I

Disebutkan di dalam beberapa literatur kepemimpinan Islam, bahwa setelah Umar Ibn Abd. Aziz, RA dilantik menjadi seorang khalifah, beliau menemui Imam Hasan bashri RA. Adapun maksud kedatangannya tak lain hanya untuk meminta nasihat agar kelak bisa menjadi pemimpin yang adil, jujur, amanah serta bertaqwa kepada Allah SWT.
Berikut beberapa nasihat berharga yang tertuang dalam sepucuk surat yang beliau kirimkan kepada sang khalifah;

1. Pemimpin yang adil dan bertaqwa itu ibarat seorang pengembala kambing. Dia akan berusaha keras untuk menggiring hewan ternaknya ke padang rumput yang subur agar terjamin makan dan minumnya. Dia juga akan berupaya sekuat tenaga untuk melindungi hewan ternaknya dari marabahaya bahkan dari sengatan terik matahari sekalipun.

2. Pemimpin yang adil dan bertaqwa itu ibarat seorang ayah yang dengan tulus mencintai dan menyayangi anak-anaknya. Dia selalu merawat dan mendidik mereka sedari kecil hingga dewasa. Dia juga siap memberikan perlindungannya sepanjang hayat dan bahkan rela mewariskan seluruh hartanya kepada anak-anaknya setelah ia wafat.

3. Pemimpin yang adil dan bertaqwa itu adalah ibarat seorang ibu yang telah berlapang dada melahirkan anak anaknya diatas kepayahan dan penderitaan, menyusui mereka selama dua tahun dan dia pun rela terjaga disetiap malam demi tangisnya. Dan alangkah mulianya dia akan bersedih sebelum mereka bersedih, namun ikhlas menikmati kebahagian dikemudian hari setelah mereka terlebih dahulu bahagia.

4. Pemimpin yang adil dan bertaqwa itu ibarat seorang pengasuh anak yatim.Dia menerima wasiat dan amanah langsung dari sang ayah menjelang kematiannya seraya bersedia dengan sepenuh hati untuk melaksanakannya. Dia berkometmen untuk melindungi jiwa dan hartanya dari kebinasaan.

5. Pemimpin yang adil dan bertaqwa itu adalah ibarat hati nurani yang bersemayam di dalam jiwa. Jika hati itu baik maka sehatlah seluruh tubuhnya, namun jika hati itu rusak maka sekujur tubuh akan menderita.

Meski terasa pahit dan berat sang khalifah merasa senang dan menyambut baik nasihat tersebut. Roda pemerintahan yang di jalankannya senantiasa diselaraskan dengan tuntunan agama. Sehingga wajar jika pada akhirnya nama beliau tercatat dengan tinta emas dalam sejarah kepemimpinan Islam dan bahkan di dalam sejarah peradaban kemanusian sebagai salah satu The best leaders, para pemimpin terbaik dunia yang adil dan bijaksana.

Ya Allah karuniakanlah taufik dan hidayah-Mu kepada kami dan seluruh pemimpin kami, lapangkanlah hati kami untuk menerima nasihat dan kebaikan-Mu, serta berilah kami kemampuan untuk mengamalkannya. Amin ya mujibas sa’iliin.

Artikel Terkait:

 

Powered by Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah