Di dalam pemilihan Ketua Tanfidzi cukup mendebarkan. Dalam babak bakal calon yang mendapat suara terbesar adalah Ustadz Muhalliq, yaitu sebanyak 23 suara. Urutan berikutnya, Syaiful Bahri, S.Ag (19 suara), H. Syahrullah (13 suara), Abdul Halim, SH (7 suara). Namun dalam babak berikutnya, Ustadz Muhalliq dan Syahrullah memilih mundur.
Dengan demikian, Syaiful Bahri dan Abdul Halim yang maju. Pada pemilihan tahap kedua tersebut, akhirnya Syaiful yang anggota DPRD Surabaya tersebut menang tipis, 39-34 dari Abdul Halim yang berprofesi sebagai pengacara. Sedangkan dalam pemilihan Ketua Majelis Syuri, KH. Muslikh Syarijan memperoleh 35 suara, Adib Ibrahim (10 Suara), Cholili Salim (8 suara), Ustadz Gufron (7 suara), dan Rohli (5 suara).
Setelah pemilihan ketua majelis syuri dan majelis tanfidzi kemudian diadakan pemilihan anggota formatur. Yang menjadi tim formatur adalah KH. Muslikh Syarijan, Syaiful Bahri, S.Ag, Adib Ibrahim, SH, Hj. Syaiya, Maniya, Cholil, dan H. Shonhaji.
Dalam sambutan kemenanganya, Kiai Muslikh mengucapkan terimakasih atas amanah yang diberikan kepadanya. Ia menekankan agar anggota Iksass bersatu padu mengembangkan Iksass Surabaya. Menurutnya, antara anggota Rohass (Rowatibul Haddad Salafiyah Syafi’iyah) dan Iksass adalah satu, tak perlu dibeda-bedakan. Sebelum musra, diadakan acara haul almarhumain, KHR. Syamsul Arifin dan KHR. As’ad Syamsul Arifin.(Sah)