”Nite” begitulah teman-teman memanggilnya, secara berturut-turut dia berprestasi dalam pelaksanaan Santri Life Style dalam kategori fashion kolektif beberapa waktu yang lalu. Gadis berkulit putih berhidung mancung ini ingin sekali seperti Ibu Kartini yang menjadi pelopor pemimpin perempuan.
Menurut pandangannya, banyak wanita menjadi korban laki-laki seperti halnya nikah sirri yang saat ini sedang marakkan, dipakai untuk merendahkan martabat dan harga diri seorang perempuan. Maka dari itulah, mulai sejak dini orang yang punya nama lengkap Anita Febriana itu selalu ikut andil dalam berorganisasi mulai dari organinasi kecil, seperti Osis dan Iksass. Tentunya ketika sudah menyudahi pendidikannya, ia bisa memimpin masyarakat.
Dara kelahiran Sumenep, 06 Februari 1992 tersebut sangat suka berimajinasi terhadap hal-hal yang sekiranya berkaitan dengan masa depannya. Ia ingin menjadi seorang pemimpin perempuan, ingin jadi artis, penyanyi dan terakhir menjadi orang yang sukses. Penyuka musik pop dan R&B itu memang sudah sejak kecil sudah suka berimajinasi.
Putri pasangan Zaini Ziyadi dengan Nur Asiyah tersebut mempunyai segudang prestasi, mulai dari 10 besar kelas 1 dan Kelas 3 SMK 1 Ibrahimy, The best 6 OP2 2004, The Best Modelling SLS, sampai Juara I, II dan III Fashin Kolektif SLS. Nite mengagumi KHR. As’ad Syamsul Arifin karena kegigihan Kiai As’ad mempertahankan NU.
Selain Kiai As’ad, tokoh lain yang dikaguminya adalah Rasullah SAW. Ia mengagumi Rasulullah, dikarenakan keteladanan yang diperlihatkan kepada seluruh umatnya, melalui budi pekertinya yang patut dicontoh dan kesabaran beliau menghadapi kaum Quraisy yang memusuhinya. ”Sulit nyari orang yang sabar seperti Rasul, karena nggak ada yang bisa nandingin kesabaran beliau menghadapi cobaan yang begitu berat,” celetuk salah seorang anak buah Ustadzah Asyuti ini.
Siswi yang baru saja lulus dari SMK 1 Ibrahimy kini masih bingung dengan statusnya, apakah ingin melanjutkan studinya di pondok ini atau diluar. Namun demikian, ia masih sibuk mengurusi Buletin Iksass Rayon Raas, Adirasa. Ketepatan saat ini dia menajadi Pemimpin Redaksinya. Nite pernah menjadi sekretaris Majalah Sensasi, SMK 1 Ibrahimy periode 2007-2008 & Periode 2008-2009. Selain itu, ia pernah menjadi Pengurus Osis SMK 1 Ibrahimy selama 2 periode berturut-turut, demikian juga, Osis SMP dan Pengurus Iksass Rayon Ra’as, tepatnya di bidang Seni & Budaya.
Gadis yang berasramakan Al-Widad No 03 ini mempunyai keinginan belajar ilmu agama lebih mendalam. Hal itu bertujuan sebagai bekal hidup di masyarakat dan diakhirat kelak. itulah alasan mengapa dirinya mondok di Pondok Pesantren asuhan KHR. Achmad Fawaid As’ad Syamsul Arifin.
Siswi Kelas I C MTs ini mempunyai gaya belajar berbeda dengan yang lainnya. ”Tergantung mood datang, kalo nggak datang, ya nggak belajar” tukasnya. Dia pun berani menanggung resiko jika nilainya jelek saat ulangan atau ujian. Meskipun demikian, walaupun sebentar biasanya ia belajar Pukul 10 keatas dan selepas shalat subuh. ”Enjoy tapi pasti” itulah salah satu motto hidupnya, apapun yang dilakukannya selalu diimingi-imingi dengan kata enjoy, tapi kalau masalah hasil bisa maksimal.(Syifa Fajriyah)
Artikel Terkait:
figur
- Syeikh Dhofier, Sang Arsitek Keilmuan Pesantren Sukorejo
- Kisah Alumni tahun 70-an: SYAKIR DAN JAJAN SOMPIL
- Kisah Hodri, Alumni yang Menjadi Hakim
- Nyi Khoiriyah, Figur Pendidik Berkharisma
- Makmur, Tuan Guru yang Selalu Menjaga Kebersihan
- Suhaimi, Calon Pemimpin Pesantren Yang Disiplin
- Edy, Wartawan Pengagum Rhoma
- Rahmat, Pemenang Penulisan Website Nasional
- Alsod, Redaktur Radar yang Suka Sarungan
- Shofi, Pemenang SLS yang Ngebet Kuasai Kitab Kuning
- Ambar, Ngebet Jadi Bisnis Woman
- Laila, Calon Penulis Impikan Ruhul Islam
- Manda, Bintang Pelajar yang Menjunjung Nilai Kesopanan
- Ra Marzuq, Sosok Guru Disiplin Waktu
- Akhir Perjalanan Pak Fadlil, Sang Pencipta Mars IAI Ibrahimy