Pemotongan tumpeng juga dilakukan oleh Pengasuh Pesantren Sukorejo, Kiai Fawaid. Untuk kali pertama diserahkan kepada Wakil Bupati Situbondo, kemudian pengasuh menyerahkan tumpeng kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo dan terakhir Kepada Ny. Hj. Khioriyah. Pemotongan tumpeng itu dilanjutkan dengan pemotongan pita yang dilakukan oleh Bupati Situbondo sendiri. Kemudian, Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafiiyah, KHR. Ach. Fawaid bersama Wakil Bupati Situbondo menandatangi prasasti.
Dalam sambutannya, Ny. Hj. Djuwairiyah mengatakan, apotik Santri Farma itu merupakan suatu keinginan dari Kiai Fawaid untuk memberikan akses penyediaan obat dan farmasi bagi masyarakat khususnya masyarakat Situbondo. Sebenarnya keinginan mendirikan apotik Santri Farma itu muncul sekitar empat tahun yang silam. Namun, baru kali ini rencana itu bisa terealisasi. Dengan demikian, pihak Pesantren Sukorejo sangat bersyukur atas karunia Allah SWT itu.
Oleh karena itu, Nyi Ju berharap, adanya dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, sehingga peran serta pesantren bukan hanya berkutat pada apotik dan penyediaan obat saja, melainkan kedepan pesantren juga bisa mendirikan rumah sakit dan berbagai layanan kesehatan bagi masyarakat.
Drs. Soeroso menyambut baik hal itu. Beliau memberikan kesempatan kepada pihak swasta agar bisa mengembangkan usaha di wilayah Situbondo. Bagaimana layanan itu diberikan kepada masyarakat secara optimal.(Anis Mahdi)
Artikel Terkait:
Liputan Khusus
- Sukorejo Nyatakan Mufaroqoh dengan PBNU
- Menjalin Komunikasi Merupakan Kunci Sukses Alumni
- Sukorejo Akan Gelar Konser Religi
- Dibutuhkan Buku Kurikulum tentang Sejarah Kiai As’ad
- Kiai Fawaid Minta Alumni Nulis Sejarah Pesantren
- NU Jadi Contoh Demokrasi
- BEM IAI Ibrahimy Hadiri Even BEM Nasional
- Hasil Rekomendasi Mubes VIII Iksass (1)
- • Menengok Program Center of Excellence IAII (Bag. II)
- • Menengok Program Center of Excellence IAII (Bag. I)
- Menengok Sekolah Deklamasi Iksass
- Cerita dari Negeri Matahari Terbenam (II)
- Cerita dari Negeri Matahari Terbenam (1)
- Kenangan Gus Dur di Sukorejo
- Impian Sebuah Museum Pesantren