Malam Perayaan Tahun Baru Islam Kian Meriah

Perayaan Tahun Besar Islam santri putri diawali dengan penampilan 10 finalis pemenang Santri Life Style. Ceramah agama disampaikan oleh KH. Zainullah Jauhar. Beliau menyampaikan bahwa ilmu itu ada 2 yaitu ilmu hanya untuk diketahui dan ilmu hanya untuk diamalkan. Dalam ceramahnya pula beliau menegaskan bahwa mencari ilmu itu berat, tetapi yang lebih berat lagi mengamalkannya. Usai ceramah agama berlangsung, Pengasuh Pesantren Sukorejo, KHR. Ach. Fawaid menobatkan Akademi Kreatifitas Ibrahimy (ARI) 5. mereka yang diberi penghargaan dalam bidang sholawat Eva Setia Ningrum, Pidato Dias Margiati dan Bidang Puisi Nurmala Diah Alilarasati.

Setelah penobatan bintang pelajar, dilanjutkan dengan penobatan SLS yang dilaksanakan oleh Nyai Hj. Shofil Widad. Untuk Santri Life Style Kolektif Daerah dan Asrama, Juara I Daerah Al-Hasun, Juara II Al-Widad dan Juara III diraih Daerah Ma’had Aly. SLS individu, The Best Design disabet Siti Qomariyah dari Darul Lughoh, The Best Catwalk Shofiyah Yahsin utusan Al-Widad, The Best Model, Anita Febriyanti dari Al-Widad, Juara I Ayu Pratama Putri utusan Darul Lughoh, Juara II Siti Fatimah Az-Zahro asal Ma’had Aly, Mahfufatul Jannah utusan MQ, Juara Favorit Nur Asiyah atas nama daerah Al-Khuzaimah.

Sementara itu pemenang SLS Kolektif Budaya daerah per-rayon, Juara I Iksass Rayon Situbondo dengan ketua Iksass Wahyu Nida Aminah, Juara II disabet Rayon Iksass Bondowoso, Zainiyah, Juara III Rayon Iksass Kalimantan ketuanya Nurhasanah Munari, Juara Harapan I Rayon Iksass Batara ketua Iksassnya Syifa Fajriyah dan Juara harapan II digondol Rayon Bali, Tutik Rustiah. Sedangkan pemenang lomba kreasi anak santri, Juara I diraih oleh Fakultas Syari’ah, Juara II MI Putri dan Juara III atas nama SMA Ibrahimy. (She)


Kiai Fawaid Nobatkan Bintang Pelajar

Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafiiyah, KHR. Ach. Fawaid pada kesempatan perayaan Tahun Baru Islam kemarin memberi penghargaan kepada bintang pelajar dan pembaca kitab terbaik, baik madrasah maupun sekolah. Untuk bintang pelajar Madrasatul Qur’an Chairul Umam dan Shofwatul Fu’adah. MI Putra bintang pelajarnya Buhari Muslim dan MI Putri Fitria Dewi. Bintang pelajar MTs PUTRA diraih Syaifur Rizal serta Siti Nur Zaidah menjadi bintang pelajar MTs Putri.

Madrasah Aliyah Isyqie Firdausyah dan Hj. Nur Sari As’adiyah menjadi bintang pelajarnya. Sedangkan RA Ibrahimy diraih Aliyatul Kamilah. Izzul Hudatul Muttaqin dan Shofwatul Wadid menjadi bintang pelajar SD Ibrahimy. Bintang pelajar SMP 1 Ibrahimy 1 disabet Ahmad Fawaiz dan Ingenta Nandi Khalilah.Untuk bintang pelajar SMP Ibrahimy 2 diraih Rofiki Sofhal Jamil dan Aprilia Rizqi Karera. Demikian juga dengan SMA Ibrahimy M. Sidratul Muntaha Almutawakil Alallah serta Lailatul Rahmah. Sementara itu untuk SMK Ibrahimy 1 disabet Anton Mulyono dan Wardatul Jannah. SMK Ibrahimy 2 Syamsul Arifin dan Sri Wahyuni menjadi siswa terbaik.

Sedangkan pembaca kitab terbaik madrasah dan sekolah, Madrasatul Qur’an diraih Hayatullah dan Masisa. Sedangkan MI Putra Zainul Anwar menjadi pembaca kitab terbaik. Demikian pula, Ufil Jamilah menjadi pembaca kitab terhandal di MI Putri. Untuk MTs Putra diraih M. Sidratul Muntaha Al-Mutawakil Alallah dan Ambariya Tidduha MTs Putri. Sedangkan Madrasah Aliyah Muhammad Halimi dan Lailatur Rahmah menjadi pembaca kitab terbaik. Sementara itu SD Ibrahimy diraih Izzul Hudatul Muttaqin dan Shofwatul Wadid. Pembaca kitab terbaik SMK Ibrahimy 2 diraih Mukhtar Safaat dan Gemi Sulastri. (C12/She)

Kiai Kerah Sakti Ingin Menantu Santri Sukorejo

KH. Abdul Mutallib dari Sidoarjo pada perayaan tahun Baru islam 1431 H. menyempatkan diri memberikan ceramah kepada santri putra di Aula Putra Hari Jumat kemarin. Menurut Kiai yang terkenal dengan sebutan Kiai Kerah Sakti itu, remaja khususnya para santri merupakan barometer negara. Baik tidaknya negara tergantung kepada mereka. Beliau berharap agar Santri Sukorejo menjadi santri produktif yang bermanfaat untuk segenap lapisan masyarakat, bukan malah menjadi beban di masyarakat.

Kiai Kerah Sakti juga berpesan agar para santri senantiasa menomorsatukan patuh dan taat kepada pengasuh pesantren. Karena pengasuh sumber segala barokah. “Walaupun pintar tapi nyolong Rokok Kiainya, tidak akan ada gunanya,”tukasnya.

Menurutnya, Nabi Ibrahim orang tuanya adalah pembuat patung, namun, putranya menjadi Ulul Azmi. Sedangkan nabi Nuh merupakan Nabi yang masuk kategori ulul Azmi, namun putranya malah membangkang terhadap perintah orang tuanya. Dengan demikian, para santri yang orang tuanya petani, tukang becak dan buruh tidak perlu khawatir. “Yang penting taat pada aturan pesantren, Insya Allah Ilmunya bermanfaat,”tutur Kiai yang juga pintar menyayikan lagu-lagu Rhoma Irama ini.

Demikian pula, menurut pemilik suara emas ini, akhlakul karimah juga merupakan hal yang paling utama dimiliki santri. Para santri juga diwajibkan taat kepada orang tuanya. Beliau ingin mengangkat Santri Sukorejo menjadi seorang menantu, “Biarpun orangnya miskin, yang penting alim dan sopan akan saya ambil menjadi seorang menantu, biar nanti akan dijadikan pembimbing santri-santri di rumah,” tukasnya. Nama Kerah Sakti tersebut merupakan kepanjangan dari “Kemanapun Rakyat Harus Saling Kontrol Terhadap Imannya” (C12)

Artikel Terkait:

 

Powered by Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah