Ribuan jam’iyah tahlil pada malam Selasa tadi malam mendukung dan mendoakan cita-cita almarhum Kiai Fawaid. Di antara cita-cita almarhum Kiai Fawaid adalah menyerahkan estafet kepemimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah kepada Ra Zaim dan ikatan perkawinan putri beliau, Ning Sari dengan Ra Zaim. Doa dan dukungan terhadap cita-cita almarhum Kiai Fawaid dipimpin KH. Muhyiddin Abd. Shomad, ketua PC NU Jember.
Kiai Muhyiddin juga memberi kesaksian bahwa Kiai Fawaid termasuk kekasih Allah. Salah satu indikasi Kiai Fawaid termasuk kekasih Allah, menurut Pengasuh Pondok Pesantren Nuris Jember itu adalah ketika ia memandikan Kiai Fawaid, Kiai Fawaid tersenyum dan matanya tertutup dengan sempurna. “Saya belum pernah memandikan orang yang seperti Kiai Fawaid. Beliau kelihatan senang bertemu dengan Allah,” tambah kiai yang sering memandikan jenazah tersebut.
Di antara tanda yang lain adalah ribuan orang yang membanjiri Sukorejo untuk bertakziah. Ribuan santri dan orang sangat berduka dengan meninggalnya Kiai Fawaid. Ribuan orang yang mencintai Kiai Fawaid. Di samping itu, Kiai Fawaid sudah berbuat amal shaleh. Di antaranya, masjid yang megah yang menelan milyaran rupiah.
Dalam pandangan Kiai Muhyiddin, Kiai Fawaid hatinya bersih, sejuk, dan tidak mendendam. “Beliau tidak pernah memperguncing orang lain,” imbuh cucu Kiai Abd. Latief, adik Kiai Syamsul tersebut.
Menurut Kiai Muhyiddin, Kiai Fawaid termasuk sosok yang tegar dan tidak pernah mengeluh. “Ini menandakan beliau orang yang tawakkalnya tinggi,” ujarnya.
Potret Kiai Fawaid yang lain di mata Kiai Muhyiddin adalah Kiai Fawaid termasuk sosok manajer ulung. Hal ini ditunjukkan dalam kepemimpinan beliau di pesantren Sukorejo. Kiai Fawaid telah membangun sistem yang tangguh sehingga ketika ditinggal beliau, Pesantren Sukorejo tetap berjalan. Kiai Fawaid juga rutin mengadakan rapat dengan ketua kamar dan pengurus yang lain. “Ini tidak ada di pesantren lain,” katanya.
Acara tahlil tersebut diikuti tokoh masyarakat, santri, dan masyarakat umum. Di antara ulama yang datang adalah KH. Sufyan Miftahul Arifin (Panji Kidul Situbondo), KH. Basit (Besuki), dan puluhan ulama di sekitar Karesiden Besuki.(sah)
Artikel Terkait:
Pesantren Kita
- Sukorejo - Ash-Shofwah Siapkan Kader Aswaja
- Bahtsul Masa’il, Bahas Polemik Antarsekte
- Bidang Pendidikan Gelar Festival Lomba Sains
- Seluruh Santri Ngaji Bab ‘Adab Al Jum’ah
- Sanggar Cermin Buka Sekolah Deklamasi III
- PP IKSASS Bentuk Kajian Aswaja Intensif
- Pesantren Selenggarakan Sarasehan Nasional
- Rayon IKSASS Ra’as Gelar Debat Ilmiah
- Siswa Kelas Akhir Rutin Gelar Istighatsah
- Gus Ipul: “Kiai Fawaid Kiai Istiqamah”
- Alumni Harus Tetap Menjaga Hubungan Ruhaniyah
- Isyarah Kepemimpinan Memang Ke Kiai Azaim
- Ribuan Masyarakat Dukung Kelestarian Pesantren
- Kiai Politik yang Tak Menikmati Politik
- Wali Santri Jangan Resah
- Komik Kiai As’ad Juara Nasional
- Fiqh Perlu Diperbaharui
- P3M Dorong Dosen Lakukan Riset
- Cucu Syekh Abd Qadir Al Jaylani Jadi Dosen Ma’had Aly
- Sanggar Seni Cermin Siap Sambut Hari Pahlawan
- KBIH Ibrahimy Lepas Calon Jama’ah Haji
- Pengasuh Hadiri Langsung Penutupan OP2
- Syari’ah Audensi, Dakwah Siap Intifada
- ESA Sambut Tamu Belgia