Pada kesempatan itu Nyi. Makkiyah As’ad bertugas mewakili Ahlul Bait untuk menyampaikan sambutan mengenai beberapa hal tentang pelaksaan Haul Almarhumain. dalam sambutannya Nyi. Makkiyah juga membahas mengenai manfaat Haul. Menurut beliau, pahala bacaan Surat Ikhlas dan Khataman Alqur’an yang dilaksanakan sebelum haul Almarhumain, bukan hanya untuk Almarhumain KHR. Syamsul Arifin dan KHR. As’ad Syamsul Arifin namun untuk kelurga para Santri, Alumni, dan Simpatisan yang telah pulang ke rahmatullah.
Pada Haul kali ini yang meminpin pembacaan Surat Yasin, Nyai Qurrotul Faizah dilanjutkan pembacaan tahlil sambil terisak tangis oleh Nyai Khoiriyah. M.Ag salah satu istri KHR. As’ad Syamsul Arifin yang masih hidup. Sedangkan yang meminpin do’a Nyai Djuwairiyah, M.Pd.I . Di penghujung acara Nyai Uswatul Hasanah Dhofir juga diberi waktu untuk menyampaikan beberapa hal yang bisa kita contoh dari Almarhumain, KHR. Syamsul Arifin dan KHR. As’ad Syamsul Arifin.
Sedangkan setelah shalat Jum’at di hari yang sama, para santri putra juga mengikuti acara haul Almarhumain di Aula Pondok Pesantren Salafaiyah Syafi’iyah. Haul kali ini lain dari perayaan haul sebelumnya karena pada parayaan kali ini sekaligus dirangkai dengan pelantikan Ketua dan Sekretaris Rayon Iksass se-Nusantara. Haul yang dihadiri pengasuh dan para wakil pengasuh bertugas mewakili Ahlul Bait dan pesantren Lora. Fadhail, S.H untuk menyampaikan tentang pelaksaan Haul, dalam kesempatan itu Ra. Fadhail yang sekarang menjadi Sekretaris pesantren banyak menyampaikan tentang sepak terjang perjuangan Almarhumain KHR. Syamsul Arifin dan KHR. As’ad Syamsul Arifin sebagai Pendiri dan Pengasuh di Ponndok Pesantren Salafaiyah-Syafi’iyah, juga dalam kapasitas Almarhumain, sebagai tokoh masyarakat dan tokoh panutan ummat.
Dalam sambutannya Ra Fadhail banyak menyampaikan tentang pesan-pesan Almarhumain kepada para santri. Pada Haul kali ini yang meminpin pembacaan tahlil KH. Muzakki Ridwan dilanjutkan pembacaan tahlil oleh KHR. Ahmad Fawaid As’ad dan yang meminpin do’a KH. Hariri Abd. Adhim. Sedangkan yang menjadi penceramahnya, KH. Syarifuddin Damanhuri Bangkalan Madura (Dar)