Cermin Tadarusan Kesenian

Kamis kemarin, Sanggar Seni Cermin, Pusat Iksass mengadakan Kegiatan Tadarusan Kesenian yang bertempat di Aula mini Pusat Iksass. Menurut Ketua Sanggar Seni Cermin, Agus Salim S.Pd.I, kegiatan itu bertujuan untuk menambah wawasan kesenian para santri yang mempunyai tanggung jawab terhadap kelestarian kesenian pondok pesantren, terutama di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah. Acara tersebut juga merupakan ajang silaturrahmi dengan alumni pesantren yang masih eksis di dunia kesenian.

Hadir dalam kesempatan itu, Pengurus Pusat Iksass, dan peserta didik sekolah deklamasi. Hadir pula dalam kegiatan itu, salah seorang alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Faiz Hasirito dari Jakarta yang kini ada di Burung Merak Press, salah satu penerbit yang mengelola karya penyair ternama Indonesia, WS.Rendra, Si Burung Merak.

Alumni Sanggar Santra Pesantren Sukorejo itu juga menjelaskan bagaimana cara baca puisi sehingga bisa menyentuh kepada penonton. Menurutnya, dalam berdeklamasi, membaca puisi, hendaknya harus mengosongkan pikiran lalu menggunakan gerakan improvisasi, spontanitas, tidak monoton dan tetap dalam kewajaran. ”Penonton tidak perlu kita suruh untuk diam dalam baca puisi, kalau penampilan kita baik dengan sendirinya penonton akan terdiam sambil menghela nafas. Disamping itu juga kalau kita pegang naskah, maka hendaknya kita punya keterikatan dengan naskah!”Lanjutnya.

Faiz juga menyinggung kesenian di pesantren, ia berharap agar kesenian pesantren selalu dikembangkan sesuai dengan karakternya yang bernuasa agamis. “Jadi tak mustahil kesenian pesantren yang sifatnya agamis bisa mewarnai kesenian di luar pondok pesantren, bahkan WS. Rendra ketika masih beragama Nasrani sudah pernah menampilkan Qosidah Barzanji dengan sangat baik !” Terangnya.(NQ)

Artikel Terkait:

 

Powered by Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah