Sementara itu hadir sebagai trainer dalam kegiatan yang bertempat di Auditorium Putra itu, salah seorang tutor Bahasa Inggris Pare, Abd. Aziz Maulana asal dari Jakarta. Dalam kesempatan itu, Aziz Maulana menyampaikan beberapa metode mempelajari bahasa dengan kilat. Menurutnnya, hal yang paling menentukan dalam memahami Bahasa Inggris adalah Listening (pendengaran). Dalam teori proses belajar dengan telinga itu disebut Studing With Ear Not With Eye yang berarti belajar dengan telinga bukan dengan mata.
Dalam Training yang bertema “Speaking Without Thingking” tersebut, salah seorang trainer yang mendapatkan Beasiswa ke Amerika itu menyuruh para peserta berbicara dengan Bahasa Inggris tanpa berpikir. Menurut Aziz Maulana, seorang yang ingin mumpuni dalam berbahasa Inggris harus sering-sering berbicara apa adanya. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh para dosen dan guru yang berminat terhadap Bahasa Inggris.(aaz)
Artikel Terkait:
Pesantren Kita
- Sukorejo - Ash-Shofwah Siapkan Kader Aswaja
- Bahtsul Masa’il, Bahas Polemik Antarsekte
- Bidang Pendidikan Gelar Festival Lomba Sains
- Seluruh Santri Ngaji Bab ‘Adab Al Jum’ah
- Sanggar Cermin Buka Sekolah Deklamasi III
- PP IKSASS Bentuk Kajian Aswaja Intensif
- Pesantren Selenggarakan Sarasehan Nasional
- Rayon IKSASS Ra’as Gelar Debat Ilmiah
- Siswa Kelas Akhir Rutin Gelar Istighatsah
- Gus Ipul: “Kiai Fawaid Kiai Istiqamah”
- Alumni Harus Tetap Menjaga Hubungan Ruhaniyah
- Isyarah Kepemimpinan Memang Ke Kiai Azaim
- Ribuan Masyarakat Dukung Kelestarian Pesantren
- Kiai Politik yang Tak Menikmati Politik
- Ribuan Jam’iyah Tahlil Dukung Cita-Cita Kiai Fawaid
- Wali Santri Jangan Resah
- Komik Kiai As’ad Juara Nasional
- Fiqh Perlu Diperbaharui
- P3M Dorong Dosen Lakukan Riset
- Cucu Syekh Abd Qadir Al Jaylani Jadi Dosen Ma’had Aly
- Sanggar Seni Cermin Siap Sambut Hari Pahlawan
- KBIH Ibrahimy Lepas Calon Jama’ah Haji
- Pengasuh Hadiri Langsung Penutupan OP2
- Syari’ah Audensi, Dakwah Siap Intifada
- ESA Sambut Tamu Belgia