Dakwah-Cermin Kompak Doakan Gus Dur


Menyambut 100 hari wafatnya KH. Abdurrahman Wahid, Pengurus Badan Ekskutif Mahasiswa Fakultas Dakwah yang bekerja sama dengan Sanggar Seni Cermin sepakat untuk mengadakan Do’a Bersama. Do’a bersama tersebut dilaksanakan di Aula putra.

Acara yang berlangsung pada Malam Jum’at itu, melibatkan seluruh santri. Rahmat Athok Illah selaku Presiden BEM Fakultas Dakwah yang sekaligus sebagai penanggung jawab kegiatan tersebut mengungkapkan, bahwa doa bersama tersebut semata-mata untuk menghargai dan mengenang kembali jasa-jasa beliau. Baginya, Gus Dur adalah seorang tokoh yang telah banyak meninggalkan pelajaran-pelajaran yang berharga bagi anak bangsa.

Sementara itu, ketua Sanggar Seni Cermin saat dihubungi secara terpisah mengaku, bahwa kerja sama antara BEM Fakultas Dakwah dengan Sanggar Seni Cermin ini semata-mata untuk mempererat tali emosional antara kedua organisasi tersebut. Menurutnya, selama ini antara organisasi Kemahasiswaan dan organisasi yang lain seolah-olah ada tali pemisah. Dia juga berharap, kerja sama seperti ini juga bias dilakukan oleh organisasi-organisasi Pesantren yang lain.

Sedangkan manual acara dalam kegiatan tersebut ialah sebelumnya diawali dengan sambutan atas nama Pimpinan Fakultas Dakwah dan sambutan dari Ketua Sanggar Seni Cermin. Setelah itu Do’a Bersama yang diawali dengan pembacaan Surat Yasin secara bersama-sama. Pada penghujung acara, penampilan beberapa Klip Video Gus dur, kemudian penampilan Profil Fakultas Dakwah dan dilanjutkan dengan Teatrikal Puisi dari Sanggar Sen Cermin (aaz)
Selengkapnya...

Suhaimi, Calon Pemimpin Pesantren Yang Disiplin


Penampilannya sederhana, bersahaja walau kadang-kadang tergambar wajah keseriusan di raut wajahnya yang agak hitam. Dialah Suhaimi, yang mulai tahun 2009 kemarin menginjakkan kakinya di tanah Sukorejo. Walaupun perantauan Ilmiiahnya masih bisa dibilang seumur jagung, namun sudah bejibun prestasi yang ia torehkan di bumi Salafiyah Syafi’iyah ini. Misalnya, saat Ujian Penerimaan Mahasiswa Baru, lelaki asal lombok ini tidak tanggung-tanggung nilai ujiannya dalam bidang bahasa Arab menempati urutan tertinggi diantara mahasiswa-mahasiswa yang lain.

Biasanya, bagi mahasiswa baru yang ikut memprogram mata kuliah di Lembaga Bahasa, harus ikut dulu di kelompok D. Tapi lain halnya dengan Suhaimi. Karena tingginya nilai yang ia dapatkan saat ujian, di Lembaga Bahasa tersebut ia langsung duduk di kelompok B. Prestasi lainnya, saat mengikuti Ujian percepatan kelas (ujian akselerasi), siswa Madrasah Ta’hiliyah Ibrahimy yang langsung menempati kelas dua ini, dari beberapa siswa yang ikut ujian percepatan di kelasnya, hanya dia sendiri yang berhak langsung naik ke kelas tiga.

Lelaki yang merangkap di Fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) ini memang bukan tergolong santri yang istimewa ataupun cerdas, namun menurut beberapa teman dekatnya, lelaki yang lahir pada tanggal 31 Desember tahun 1990 memang dikenal sangat disiplin, rajin dan istiqomah. Kedisiplinannya ini terbukti saat masuk sekolah Diniyah, bisa dikatakan Suhaimilah orang yang membuka pintu ruang kelas tempat ia belajar.

Mengikuti pengajian tiap hari setelah pelaksanaan Shalat Maghrib di Ma’had Aly juga sudah menjadi aktivitas rutin harian bagi lajang yang berkamar di Sunan Gunung Jati nomor 24 ini. Lelaki yang bercita-cita menjadi Dosen Bahasa Arab ini juga mengaku sangat senang menjadi santri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah. Menurutnya, sangat banyak sekali yang bisa didapatkan di Pesantren Asuhan KHR. Ach. Fawaid As’ad ini.

Baginya, di tanah Sukorejo inilah gudang ilmu. Argumen yang ia kemukakan tentang Pesantren Sukorejo ini bukan hanya asal-asalan saja. Karena menurut pengakuannya, ia mulai tertarik masuk di Pesantren Salafiyah Syafi’iyah ini karena melihat kesuksesan alumni asal Lombok yang telah terjun di tengah-tengah masyarakat dengan berbagai bidang keahlian yang mereka miliki. Disamping itu juga, lelaki yang mengaku senang mendengarkan lagu-lagu Barat ini juga sangat senang mengikuti kegiatan-kegiatan Iksass.

Ia berpendapat, dengan intens mengikuti kegiatan-kegiatan Iksass, maka secara tidak langsung dirinya telah belajar bermasyarakat serta belajar menjadi seorang pemimpin yang baik. Kepeduliannya terhadap organisasi terbukti saat kesenangannya ketika ia ditunjuk menjadi koordinator departemen kaderisasi di Rayon Iksass NTB. Selain itu juga, buah hati pasangan Juma’un dengan muslimah ini mengaku sangat senang sekali bergelut dengan Kitab-kitab Kuning.

Menurutnya, dengan mempelajari kitab-kitab klasik tersebut adalah kunci untuk menghadapi persoalan-persoalan duniawi yang semakin rumit. Kegigihanya untuk mempelajari kitab-kitab kuning juga karena pesan pamannya yang sekarang ini menjadi pemimpin sebuah pesantren di Lombok. Menurut pengakuan lelaki yang memiliki rambut keriting ini, hanya dialah satu-satunya harapan pamannya untuk menggantikan pamannya nenjadi pemimpin Pesantren tersebut. (Habibul Adnan)
Selengkapnya...

Memilihlah Akhii ....


Oleh : Ustadz Hariyanto Al-Rhandy

Dalam hidup ini banyak hal yang ada disekitar kita, yang keberadaannya harus kita prioritaskan sebagai sebuah pilihan. Pilihan itu sifatnya bisa berujud biasa saja sedang, hingga yang keberadaannya istimewa. dan semua sifat itu bergantung apakah akan kita pandang sebagai sesuatu yang rumit ataupun sedarhana, Sehingga kita akan mampu meraihnya dengan keberhasilan.
Oleh karenanya, Ketika kita memutuskan untuk menjadi santri, maka yakinilah bahwa keputusan itu adalah merupakan pilihan mulia yang posisinya sangatlah agung, tidak hanya karena statusnya yang memang agung dan mulia, tetapi keagungan itu terujud karena kita sudah menjadi generasi yang akan menjadi penerus dari sebuah ajaran Suci ini, penerus yang akan menegakkan kalimat Lailaha Ilallah (pinjam bahasa Fauzil Adzim).
Waba’du, Pada realitasnya, kita sering kali bingung apa yang harus kita prioritaskan sebagai pilihan, kadang kita tidak mengerti apakah yang kita lakukan ini sebagai sesuatu yang sudah menjadi pilihan adanya, atau hanya menjadi pengisi waktu senggang saja. Atau malah menjadikan segala sesuatunya sebagai pilihan, padahal diri ini memiliki keterbatasan-keterbatasan. Akhirnya jadilah kita menjadi orang yang tidak fokus, dan tidak bisa dalam hal apapun, dan menjadi setengah dalam hal yang padahal kita mengetahuinya. Dalam dunia pendidikan, Profesional adalah orang yang memiliki keahlian dibidangnya namun juga memiliki latar akademik yang membuktikannya..
Apa yang akan kita raih dalam kehidupan ini, adakah sejarah yang mampu kita sumbangkan sebagai bukti dari “Khairunnaas Anfauhum Linnaas”. Berfikirlah bijaksana, lalu, lakukanlah dengan merencanakan apa yang menjadi cita-cita kita, kemudian bingkailah atau ukurlah dengan setiap kemampuan yang ada. Setelah itu pilihlah sesuatu yang sederahana. Sederhana maksudnya adalah sesuatu yang mungkin kita bisa melakukannya dengan perencanaan yang baik, tunjukkan bukti etos kerja yang sungguh-sungguh, fokus, sehingga menghasilkan apa yang sudah kita rencanakan. Tetaplah memasang niat sebagai pegangan supaya semuanya menjadi catatan amal dalam setiap aktivitas langkah. Kalaupun masih terjadi hambatan dan kesulitan, maka yakinilah bahwa rintangan itu menjadi sesuatu yang amat sederhana, dan tunjukkan bahwa kita mampu menyelesaikannya (bukan meremehkan masalah). Bukankah Allah sudah menegaskan dalam firmannya, bahwa didalam dimensi kesulitan sebenarnya ada dimensi kemudahan dan jalan keluarnya. Hadirkanlah dengan kesabaran dan kesabaran.
Ciptakanlah Mindset (cara berfikir) positif dalam otak, bahwa kita memiliki kemampuan untuk melakukan hal apapun. Mindset postif akan mempengaruhi sikap dan perilaku untuk memberikan motivasi dan dorongan untuk selalu menghadapi rintangan dengan senyuman. Janganlah mempersepsikan negatif sebelum kita menguji bahwa ada kemampuan pada diri kita. Hanya orang-orang yang berjiwa kerdillah yang selalu takut menghadapi setiap masalah, dan rintangan.
Ketika pilihan pertama sudah kita raih sebagai keberhasilan, maka bukalah buku rencana hidup kita, bukankah kita masih memiliki cita-cita dan harapan, kemudian langkahkan kerencana yang lebih tinggi lagi. Ingat.... ! keberhasilah yang kita lalui pertama itu, bukan keberhasilan mutlak dan yang paling tinggi, karena semuanya dilakukan untuk menjadi wasilah, jalan, proses meraih cita-cita dan keberhasilan yang lebih baik.
Dengan keberhasilan yang lebih tinggi, sudah pasti konstribusi kita akan lebih dirasakan oleh banyak orang, bisa berbagi dengan siapapun saja disaat kita meraih keinginan, apapun yang kita raih dan nikmati tanpa harus lupa terhadap status dari mana kita berasal. Jadilah kita orang-orang yang pandai bersyukur atas sesama.
Pada akhirnya, kita haruslah merasakan kebermaknaan dari setiap pilihan yang kita lakukan akan bermuara pada pencapaian kepuasan batiniyah yang itu tetap akan menundukkan dan mensujudkan jiwa ini kepada yang Maha Menciptakan. Semoga.
(Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).
Selengkapnya...

Ma’had Aly Undang Peneliti LIPI

Program Pengembangan Pusat Keilmuan Fiqh-Ushul Fiqh Berbasis ICT Ma’had Aly, Selasa sampai Rabu kemarin mengundang salah seorang peneliti senior Lembaga Peneliti Indonesia (LIPI), Dr. Anas S. Machfudz. Anas diundang untuk mengisi pelatihan penelitian Living Fiqh. Sedangkan pesertanya, para dosen di lingkungan Ma’had Aly, dosen IAII, dan para santri Ma’had Aly. Bahkan Nyai Umi Khoiriyah, M.Ag dan Drs. KH. Afifuddin Muhajir, M.Ag ikut aktif dalam pelatihan tersebut.

Anas mengatakan, tidak ada penelitian yang tingkat kerumitannya melebihi penelitian agama. Sebagai pesan ilahiyah yang diyakini pemeluknya, ia memiliki unsur kesakralan ( taqdis al-afkar al-diniyyah) dan kemutlakan yang sifatnya pasca empiris, beyond reality, yang dibenarkan sebelum dibuktikan. Agama juga bukan sekedar bagian dari realitas tetapi produsen realitas itu sendiri.

Karenanya setiap penelitian yang meletakkan agama sebagai subject matter, paling tidak harus memposisikan agama dalam 4 dimensi. Pertama, dimensi doktrin. Kedua, tafsir, filosofis tentang doktrin.Ketiga, dimensi dinamika dan struktur yang dibangun oleh agama. Keempat, pengaruh sosial-budaya terhadap pemikiran keagamaan.

Dalam dimensi doktrinal agama tentu tidak dapat diverifikasi atau diklalsifikasi. Dalam dimensi ini yang akan dikaji bukan mempersoalkan kebenaran agama, melainkan sekedar penelusuran terhadap refleksi kebenaran agama.

Para peserta ditempa dalam dunia penelitian dan pembuatan proposal. Menurut Anas, untuk menjadi seorang peneliti yang handal, diperlukan komitmen yang tinggi. Anas juga mengatakan kesulitan dalam pembuatan proposal penelitian adalah dalam merumuskan masalah penelitian dan membuat kerangka teori. Untuk merumuskan masalah penelitian diperlukan sense yang tinggi untuk menentukan apakah masalah yang diteliti benar-benar menarik atau tidak. “Kuncinya, ada tiga. Pertama, berlatih. Kedua, berlatih. Dan ketiga, berlatih!” ujarnya.

Para peserta penelitian kemarin tidak hanya dibekali dengan pengetahuan teoritis tapi juga pengalaman praktis. Para peserta ditugaskan membuat proposal penelitian kemudian dipresentasikan. (sah)
Selengkapnya...

Pasang Surut Gerakan Mahasiswa Ibrahimy

Oleh : Arief Rahman*

Ketika kami silaturrahmi kebeberapa alumni mahasiswa Ibrahimy, tanpa diminta biasanya mereka seketika menceritakan pengalamannya pada waktu menjadi mahasiswa. “ketika saya menjadi mahasiswa, saya membuat kelompok belajar bersama untuk mendiskusikan issu-issu publik yang sedang hangat di bicarakan masyarakat, kajian kitab kuning, dan lain-lain. Selain itu kami aktif meresensi buku-buku terbaru yang kemudian di kirim ke-Jawa Pos, Kompas dan media cetak lain. Dengan seperti itu kami bisa memutus mata rantai ketergantungan secara ekonomi kepada orang tua. Kemudian di organisasi kampus, kami aktif menggelar kegiatan seminar tingkat nasional, pelatikan kaderisasi, menghadiri forum-forum besar yang dihadiri seluruh mahasiswa Se-Nusantara dan orang-orang birokrasi pemerintahan”. Begitulah para alumni dengan apik menceritakan pengalaman dan kreatifitasnya ketika menjadi mahasiswa.
Jika hari ini kita melihat peran para alumni mahasiswa Ibrahimy sudah bisa mewarnai diberbagai sektor kehidupan, berarti tidak salah apa yang di ceritakan, kalau mahasiswa dulu memang serius belajar dan berproses di organisasi kampus.
Lalu kemudian pertanyaannya adalah apakah mahasiswa sekarang telah berbuat seperti yang dilakukan mahassiswa dulu?. pertanyaan inilah yang selama ini menjadi kegelisahan dan keprihatinan penulis. Diskusi dipojok-pojok kampus yang seharusnya menggelegar kini nyaris tidak terdengar lagi. Kemampuan membaca kitab kuning sejatrinya tidak diragukan lagi karena merupakan salah satu kompetensi pesantren, namun apa yang terjadi? Separuh lebih mahasiswa saat ini tidak bisa membaca kitab kuning. Organisasi kampus yang dalam hal ini Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) kini berada dalam kondisi stagnan dengan kata lain la yahya wala yamud. kenapa penulis katakana begitu, yang mestinya BEM selalu menunjukkan taringnya sebagai organisasi yang memiliki dualisme fungsi yaitu sebagai organisasi kader dan organisasi gerakan, tentu yang dilakukan adalah membentuk kader-kader handal yang siap menggantikan estafet kepemimpinan masa depan, selain itu adalah sikap respek dan aksi nyata tentunya sangat dinanti-nantikan oleh masyaraka. Akan tetapi yang terjadi justru saat ini lumpuh takberdaya di bawah keganasan dan cengkraman system.
Penulis memahami kondisi mahasiswa saat ini. Betapa sulitnya untuk melakukan pengembangan wawasan pengalaman dan kreatifitas seperti yang dilakukan mahasiswa dulu. Mahasiswa saat ini lebih memilih gaya hidup hidonis daripada akademis lebih-lebih idealis. Yang nampak pada wajah mereka adalah sikap murung, jenuh, lesu takberdaya dan boncahan frusrasi seperti yang dirasakan teman-teman semester akhir.
Menurut hemat kami, ada banyak sebab mengapa mahasiswa hari ini berbeda dengan mahasiswa dulu. Pertama adalah hilangnya semangat dan himmah untuk belajar dan berproses lebih seriusan lagi. Kedua adalah bahwa mereka kurang siap menerima perubahan terutama konstalasi lingkungan yang kurang bersahabat, akibat dari ketidak siapannya eksptesi yang tampak adalah keputus asaan. Ketiga adalah wawasan pengetahuan dan pengalaman yang masih tingkat lokal (Dusun Sukorejo yang terletak di tengah-tengah hutan belantara).
Dalam bingkai semangat perjuangan, tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki dan membenahi semangat kita untuk merubah srtategi proses pembelajaran yang lebih baik lagi. Diskusi di pojok-pojok kampus bagaimana di galakkan yang kemudian menjadi preoritas dari waktu yang kita miliki, karena diskusi adalah identitas dari idealisme setiap mahasiswa. Label mahasiswa sebagai agien of change sejatinya berbanding lurus dengan bukti nyata. Organisasi kampus yang dalam hal ini adalah Badan Eksekutif Mahasiswa bagaimana lebih profesional dalam menyampaikan aspirasi mahasiswa dan melaksanakan fungsinya sebagaimana yang di amanatkan Undang-Undang Keluarga Besar Mahasiswa Ibrahimy (UUKBMI). Tantangan dan ancaman pastinya akan mengiringi setiap langkah perjuangan kita. Tapi yang paling penting adalah bagaimana itu menjadi peluang untuk menumbuhkan militansi kita terhadap organisasi.
Akhirul kalam, sejelek-jelek orang adalah ketika dalam kondisi gagal tapi tidak pernah berusaha keluar dari kegagalan. “Allah tidak akan merubah keadaan seseorang sehingga mereka merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri”.


Penulis adalah Presiden BEMI
Institut Agama Islam Ibrahimy
Selengkapnya...

MTS Godok Calon Jurnalis, SMA Pelatihan Drama

Pengurus Osim MTS putra pada malam Selasa kemari mengadakan rapat pembentukan panitia diklat jurnalistik. Rapat yang bertempat di Kantor Osim itu memilih Ali Ridla sebagai Ketua Panitia. Dalam rapat tersebut, pengurus Osim sepakat untuk mengadakan Diklat Jurnalistik.

Diklat yang direncanakan berlangsung dari tanggal 22 - 24 April itu akan mendatangkan Narasumber dari Radar Banyuwangi. Menurut Ketua. Osim MTS, Sudarsono Alhas, kegiatan ini di maksudkan untuk mencetak penulis yang handal dan profesional .

Sementatara itu, pada malam kamis kemarin Osis SMA mengadakan pelatihan puisi dan drama. Hadir sebagai Narasumber dalam pelatiahan yang berlokasi di Aula putra iut, Saleh Abu Bakar, A. Md Kom. Menurut A. Nauval Khaliqi selaku ketua Panitia, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengasah bakat seni dari siswa. Sedangkan menurut Ketua Osis, Randy Suhendi, bahwa acara ini dijadikan stimulan untuk melahirkan seniman –seniman yang berbakat dan professional. (Dar)
Selengkapnya...

Dakwah Do'a Bersama, Sapudi Satukan Komitmen

Malam Jum'at kemarin, Fakultas Dakwah mengadakan do'a bersama untuk kelulusan siswa kelas akhir. Doa bersama yang di hadiri seluruh siswa kelas akhir tersebut sekaligus dirangkai dengan dialog dengan Pihak Fakultas yang hal ini kasubag kemahasiswaan Yohandi, S.Sos.I menjadi pembicara. Doa bersama yang bertempat di ruang kuliah Faklutas Dakwah ini disiarkan langsung melalui Radio DBS FM.

Sedangkan pada Malam Sabtu kemarin Rayon Iksass Sapudi gelar pembukaan rangkaian kegiatan selama satu periode ke depan. Kegiatan yang dihadiri seluruh warga dan penasehat Rayon Iksass Sapudi itu juga dijadikan ajang silaturrahmi antara pengurus Rayon Sapudi dengan seluruh warga dan penasehat Rayon Iksass Sapudi.

Sugianto, salah seorang pengurus Harian Rayon Sapudi mengharapkan kepada seluruh steakholder Iksass Rayon Sapudi untuk menjadikan kegiatan tersebut sebagai instrument kemajuan Iksass Sapudi mendatang.( Dar)
Selengkapnya...

Syariah Gelar Konsep Bisnis

Malam Jum’at kemarin, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syari’ah( FASYA) Putri menggelar pembukaan Pekan Ilmiyah Syari’ah (PIS). Kegiatan yang diiikuti kurang lebih 50 mahasiswi itu dihadiri dan dibuka langsung oleh Asro Ma’sum, M. EI selaku dekan Fakultas Syari’ah. Tampak hadir pula, jajaran Civitas yang lain, Kasubag Kemahasiswaan dan Staf FASYA.

Usai pembukaan, acara dilangsungkan dengan pelatihan Manajemen Berbisnis dengan tema “Konsep Dasar menjadi bisnisman yang handal disertai strateginya” dengan narasumber Direktur BRI Cabang Situbondo. Kegiatan yang bertempat di Auditorium putri hingga pukul 23.00 WIB itu bertujuan menjadikan mahasiswa FASYA benar-benar mampu mendalami dunia bisnis dan ekonomi (Dew)
Selengkapnya...

FGD Mulai Diaktifkan Kembali

Untuk memahami lebih dalam seputar cinta yang Islami juga menurut pandangan Islam sendiri, Senin kemarin Mahasiswa Fakultas Dakwah Putri mengajak seluruh Mahasiswi untuk terlibat langsung ke studio DBS FM dalam program mingguannya yang sempat vakum yakni Forum Group Discussion (FGD). acara yang dimulai jam 18.00 Wib tersebut, mendatangkan Narasumber dari salah satu pengasuh Pondok Pesantren Al-Azhar Asembagus, K.H. Nawawi Thabrani, M.Ag.

Kiai Nawawi memaparkan tentang cinta dalam perspektif Hukum Islam atau Perspektive of love Law yang dikaitkan dengan kitab-kitab yang ia kuasai. Acara yang diadakan di Studio 2 tersebut, mengundang banyak pendengar untuk dapat mengikuti diskusi. Terlihat Meski pada malam itu cuaca kurang bersahabat, namun pendengar tidak ingin melewatkannya begitu saja.

Shireen selaku pewara malam itu memandu sekaligus memimpin diskusi yang tengah dibahas, besarnya antusias dari warga buana yang hadir di studio 2 membuat waktu terlewat begitu cepat, apalagi banyaknya pertanyaan dari warga buana yang hadir langsung ke studio.acara pun berakhir pada pukul 22.30 WIB. (Rien)
Selengkapnya...

Iksass BATARA Selami Blackforest

Untuk menumbuhkan bakat melalui hal masak-memasak, dalam kegiatan yang bernama “Tata Boga” Rayon Iksass Batara mencoba menyelami kue blackforest (kue yang didalam dan diluarnya berisi cokelat manis) pada hari jum’at di sekolah selatan Putri kemarin. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan Nara Sumber Ibu Ifa seorang penjual kue dipasar putri.

Syifa Fajriyah Selaku Ketua Iksass Rayon Batara senang sekali dengan keantusiasan para anggotanya mengikuti pelatihan Tata Boga ini yang suatu saat pasti akan berguna sekali karena mereka semua adalah calon ibu untuk anak-anaknya nanti. Jika suatu saat salah satu anak dari mereka minta dibuatkan kue mereka sudah mengetahui teknik dasar untuk mengolahnya yang mereka dapat dari pelatihan Tata Boga ini.

Sedangkan pada malam kamis kemarin sempat tergelar dari iksass Rayon Batara kegiatan “Syarwah” tujuannya tidak lain hanyalah mendo’akan para keluarga dan kerabat pengurus dan anggota Batara yang telah mendahului kita untuk menghadap Sang Khalik. Tapi pada kegiatan Syarwah Batara ini tidak dibatasi untuk Iksass rayon batara saja yang mengirim arwah agar didoakan tetapi iksass lain pun tidak apa-apa ikut berpartisipasi didalamnya. (She)
Selengkapnya...

Iksass Situbondo Undang ARI

“Mengembangkan bakat serta menambah pengalaman santri” berangkat dari situlah pengurus Iksass Rayon Situbondo berniat menggelar Pelatihan ARI (Akademi Reality Ibrahimy) selama 4 kali pertemuan mulai hari Senin, Rabu, Kamis dan Jum’at malam kemarin yang beralokasi di Sekolah Selatan.

Dengan masing-masing bidang ARI yang berbeda serta dengan Nara Sumber yang berbeda pula, langsung Bidang MC dinara sumberi oleh Bq Ely Susanti dari Iksass NTB, Bidang Pidato Nasuha dari Iksass Batara, Bidang Puisi Dias Margiati dari Rayon Jawa Tengah sedangkan Bidang Shalawat Ustdzah Misrawati, S.Sos.I dari Rayon Sepudi.

Dalam kegiatan ini Wahyu Nida Aminah selaku Ketua Iksass Rayon Situbondo berharap banyak kepada seluruh anggota nantinya mampu menggantikan periode ARI selanjutnya dan setelah diadakannya pelatihan ARI ini inginnya akan diadakan lomba menurut Wahyu dari Lomba ini ia bisa mengetahui sejauh mana bakat dari masing-masing anggotanya muncul dari masing-masing bidang Akademi Reality Ibrahimy baik bidang Puisi, Pidato, MC dan Sholawat. (She)
Selengkapnya...

BEM Dakwah Siapkan Ke RSJ

Menindak lanjuti dari kunjungan ke rumah sakit jiwa pada tahun kemarin yang sempat tidak terealisir, kini BEM Dakwah Putri bergerak kembali untuk merealisasikan program tersebut. Rencananya akan diisi dengan pelatihan Bimbingan Konseling (BK) fokus pada jurusan Badan Penyuluhan Islam (BPI) dan Pelatihan Jurnalistik fokus jurusan KPI (Komunikasi Penyiaran Islam) terlebih dahulu.

Pada hari Selasa kemarin usai pelaksanaan shalat berjama’ah ashar rapat persiapan kunjungan ke Rumah Sakit Jiwa tersebut dimantapkan dan pada rapat itu sempat terbentuknya susunan panitia. Terpilihlah pada rapat kunjungan tersebut Rindayanti sebagai ketua panitia kunjungan. Dan Yeyet Durrotul Yatimah selaku Gubernur Fakultas Dakwah berharap kegiatan ini dapat terealisir dengan baik. (She)
Selengkapnya...

FUJI Siapkan Maduk Raksasa

Dalam rangka ajang memperkenalkan FUJI (Forum Jurnalistik Ibrahimy) Pengurus FUJI bidang lokakarya serta merta akan mengadakan Pameran Maduk Raksasa dengan tema “Gapai Alam dengan Tarian Tinta” . Mulai hari Sabtu kemarin rapat persiapan pameran maduk raksasa dimantapkan di kampus Putri, rencananya melihat alam yang begitu menarik untuk ditampilkan dalam ajang ini. Berangkat dari situlah Fuji tergerak untuk memperkenalkan alam pada seluruh santri Salafiyah-Syafi’iyah. Selain itu, “Fuji ini kan baru berdiri sehingga perlu diadakannya launching jurnalistik berupa karya dengan rubrik apa saja asal bertema alam,“ Syifa Fajriyah selaku Ketua Forum Jurnalistik (FUJI) menambahkan.

Seluruh ketua dari masing-masing organisasi baik Presiden BEMI, Gubernur Tarbiyah, Dakwah, Syari’ah, AMIKI dan APERIKI serta OSIS SMA Ibrahimy dan OSIS SMK 1 Ibrahimy Putri diminta ikut berpartisipasi di dalamnya. Karena ini merupakan ajang terbesar Ibrahimy, pameran majalah duduk raksasa ini pun akan dibuat sedemikian dan semenarik mungkin agar santri salafiyah bisa bangga karena karya yang telah dibuatnya bisa ditampilkan di Pameran majalah duduk Raksasa ini.

Nurhasanah Mahnan selaku Ketua Panitia berharap pameran ini bisa berjalan sesuai dengan alur pikir para Pengurus Forum Jurnalistik Ibrahimy (FUJI). Untuk pengiriman rubrik karya terakhir dikumpulkan pada tanggal 11 April 2010 kepada Panitia Pameran Maduk Raksasa Fuji dan karya ini akan dipublikasikan Insya Allah pada tanggal 20 april 2010 di Depan Kampus Putri. (She)
Selengkapnya...

BEM IAI Ibrahimy Adakan Pekan Ilmiyah Mahasiswa

Mulai tanggal 09 April Badan Ekskutif Mahasiswa IAI Ibrahimy punya Gawe besar. Ada beberapa kegiatan yang akan dihelat dalam kegiatan yang bernama Pekan Ilmiyah Mahasiswa tersebut. Mulai pada tanggal 9 April akan diadakan Seminar Regional dan Bedah Buku.

Dalam seminar regional itu, yang bertindak sebagai Narasumber KH. Afifuddin Muhajir. Dalam kesempatan yang sama akan diadakan juga kegiatan Bedah Buku “Islam Tengah”. DR. Abu Yasid MA LLM selaku penulis buku tersebut, akan bertindak sebagai Narasumber dan H. A. Anas Azwar, MSi sebagai pembanding.

Kemudian pada tanggal 10 akan dihelat Debat Ilmiyah dan pada tanggal 11 akan dilanjutkan dengan lomba Karya Tulis Ilmiyah. Dalam lomba Karya Tulis Ilmiyah ini bertindak sebagai dewan juri yakni Syamsul A Hasan dan Drs Fauzi Alco, MPdI.
Sedangkan menurut A. Jaelani, selaku Ketua Panitia kegiatan tersebut adalah untuk mencetak kader yang berkapabilitas dan profesional. A. jaelani memaparkan, bahwa yang dimaksudkan dengan kader yang professional adalah kader yang kritis, inovatif, dan berwawasan luas disegala bidang. Kegiatan tersebut bertemakan “Mengokohkan Intelektual dan Pola Pikir Mahasiswa Dalam Meningkatkan Kreatifitas Keilmuan” (Aaz)
Selengkapnya...

BEM IAI Ibrahimy Hadiri Even BEM Nasional

Dari tanggal 7-14 Maret kemarin Pengurus BEM Ibrahimy menghadiri Seminar dan Kongres III Badan Ekskutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama’ (BEM PTNU) se-Nusantara. Acara yang berlangsumg di Asrama Haji Sudiang Makassar itu dihadiri oleh seluruh peserta BEM PTNU Se-Nusantara.

Menurut Arief Rahman selaku Presiden Bem Ibrahimy yang juga berkesempatan hadir dalam acara tersebut, bahwa tujuan didirikannya organisasi BEM PTNU Se-Nusantara adalah untuk mengawal isu-isu pendidikan NU pada khususnya dan isu-isu pendidikan nasional pada umumnya. Sekedar informasi bahwa BEM PTNU ini didirikan di Malang pada tanggal 5 April 2006 dan dideklarasikan di Bandung pada tanggal 25 juli 2006.

Disamping itu, Arief Rahman juga menyempatkan diri untuk menghadiri Seminar dan Konsolidasi Gerakan mahasiswa BEM Nasional. Acara yang berlangsung pada tanggal 26-29 Maret itu bertempat di Vila Eden Kaliurung, Jogjakarta. Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh Presiden BEM Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta itu diadakan atas inisiatf Gerakan Mahasiswa BEM Nasional. (Arief Rahman)
Selengkapnya...

Dakwah Bedah Qurratul Uyun

Pada Malam sabtu kemarin, Fakultas Dakwah mengadakan acara bedah kitab Qurratul Uyun. Dalam acara tersebut, panitia mendatangkan, Drs. Abd. Mughni Shaleh. MPdI, sebagai narasumber. Acara yang berlokasi di Ruang Kuliah Fakultas Dakwah tersebut dihadiri oleh masing-masing perwakilan pengurus Badan Ekskutif Mahasiswa dan mahasiswa semester akhir. Acara itu juga disiarkan langsung melalui Radio DBS FM.

A. Agus Surya Winata, selaku Programer Radio Praktikum Mahasiswa Fakultas Dakwah mengungkapkan bahwa tujuan dari acara tersebut untuk memberikan pemahaman kepada para mahasiswa khususnya yang semester akhir tentang seks versi kitab kuning. Karena sseperti yang diketahui, paparnya, dalam kitab Qurratul Uyun secara lengkap mengkupas habis masalah ilmu seks.

Dalam kesempatan tersebut, Drs. Abd. Mughni Shaleh, MPdI mengungkapkan, bahwa mempelajari masalah seks sangat penting sekali. Menurutnya, orang yang tidak paham terhadap seks, maka ketika orang tersebut menjalani bahtera rumah tangga akan kesulitan mendapatkan kebahagiaan dalam rumah tangganya. Seks bukan hanya sebatas pebicaraan yang jorok-jorok saja, namun lebih dari itu, seks adalah pembahasan tentang tata cara menjalani hubungan suami istri yang sangat berpengaruh sekali terhadap keharmonisan rumah tangga. Acara yang berlangsung sampai jam 11 malam itu diikuti oleh oleh peserta bedah kitab dengan sangat antusias. Terbukti, sangat banyak sekali pesrta yang melontarkan pertanyaan pada kesempatan itu. (Aaz)
Selengkapnya...

Brosur Santri Baru

Jumlah Pengunjung

Website counter
 

Tamu Pesantren

Mubes Iksass VIII di Jember

Tamu Pesantren

Powered by Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah