Ra Marzuq, Sosok Guru Disiplin Waktu

Setelah Pesantren Sukorejo kehilangan salah seorang dosen psikologinya, kini kehilangan sosok dosen Bahasa Arab yang sangat menghargai waktu. Dialah Lora Marzuqi Idris Bin Kiai Idris Bin Kiai Munawar Bin Kiai Ruham.

Lora yang lahir pada tahun 1950 di Kembang kuning Pamekasan ini sangat tabah dalam menghadapi kehidupan yang begitu sulit. Beliau sangat sabar dalam mengarungi lika-liku bahtera kehidupan ini.

Sebagian besar waktunya, beliau luangkan untuk membina Para Santri Salafiyah Syafiiyah. Selain menjadi guru Madrasah di Sukorejo, Beliau juga menjadi dosen Bahasa Arab IAI Ibrahimy. Kehadirannya ditengah-tengah mahasiswa begitu berharga, karena cara belajar yang diterapkannya sangat merakyat, paham terhadap keadaan mahasiswa. Mahasiswa yang berhalangan untuk mengikuti kuliah cukuplah menyertakan surat idzin yang disertai dengan tandatangan dan stempel dari lembaga pesantren. Kalau prosedur itu dipenuhi, mahasiswa sudah dianggap setara dengan teman-temannya yang mengikuti kuliah.

Banyak kalangan yang menilai, beliau merupakan sosok guru yang baik, serius, dan disiplin waktu. Terkadang ketika mahasiswanya belum datang, beliau sudah menunggu di ruang kuliah. Namun demikian, beliau tidak pernah marah kepada mereka. Cara menyinggungnya pun cukup halus, tidak sampai melukai hati mahasiswa. Metode yang diterapkan ketika memberikan kuliah Bahasa Arab mempunyai ciri khas tersendiri. Kali pertama, secara bergiliran mahasiswa disuruh mengartikan teks arab secara bebas. Setelah selesai satu bab, biasanya Lora Marzuq memberi tugas terjemah bebas Bahasa Arab kepada semua mahasiswa. Itu dilakukan sebulan sekali. Nah, semua itu yang menjadi acuan kelulusan mahasiswa.

Begitu juga kepada sanak familinya, beliau sangat perhatian terutama kepada adik-adiknya. Bahkan beliau sangat menyayangi adik perempuannya, Ny. Hj Fatimah Idris. (Istri Kiai Afifuddin Muhajir, M. Ag.). Kasih sayang yang beliau berikan sama dengan kasih saying seorang ibu kepada anaknya. “Beliau yang selalu merawat, mengasuh dan memandikan sejak saya dilahirkan, karena beliau memang mendambakan kehadiran seorang adik perempuan. ”tutur Ny. Hj. Fatimah Idris dengan mata berkaca-kaca.

Beliau sempat mengenyam pendidikan di Pesantren An-Nuqayah, Guluk-Guluk Sumenep. Tak lupa beliau pernah nyantri di Pesantren rintisan KHR. Syamsul Arifin. Serta mengikuti program LPBA Jakarta.(Anis Mahdi)

Selengkapnya...

Kiai Afifuddin Tanggapi Kiamat 2012

Film Kiamat 2012 masih menjadi pembicaraan menarik dikalangan para santri. Ada yang masih ragu-ragu terhadap hal itu, ada yang percaya, ada yang setengah percaya bahkan ada yang tidak percaya sama sekali. Menanggapi hal itu, Wakil Pengasuh Bidang Ilmiyah, KH. Afifuddin Muhajir akhirnya angkat bicara.

Menutut Kiai Afif, film kiamat 2012 itu merupakan prediksi produksi film saja yang realitanya kurang benar. Hal ini sudah ada di dalam al-Quran Surah Al-A’raf ayat 187, yang artinya “Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang kiamat: "kapankah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".”

Dalam ayat itu ada seseorang yang bertanya kepada Nabi Muhammad soal hari kiyamat, dan Nabi pun menjawab hanyalah Allah yang tahu tentang pelaksanaan hari kiamat itu. Hal itu benar-benar dirahasiakan.

Baru kalau predisksi ilmuan kemungkinan besar benar. Jika bumi ini dibentur oleh benda yang besarnya sepuluh kali dari besarnya bumi, maka akan lumayan hancur. Dapat diketahui bersama, di planet-planet kita banyak terdapat benda. Namun demikian, rupanya benda-benda itu tidaklah berbenturan. Karena benda itu ada yang mengendalikan. Hal ini sama dengan mobil-mobil yang bertebaran di jalan raya juga ada yang mengendalikan. Hal itu disampaikan pada Malam Minggu lalu ketika menyampaikan pengajian kitab tafsir Al-Quran (C12)
Selengkapnya...

Tarsan Goda Santri Putri


"Siapa mau jadi presiden?"
"Saya..!"
"Siapa mau jadi gubernur?"
"Saya..!"
"Jadi bupati?"
"Saya..!"
"Jadi istri mudanya saya?"
"Sa, ha ha ha"
Itulah cuplikan dialog gerr antara santri putri dengan pelawak Srimulat Tarsan yang bertandang ke Pesantren Sukorejo, Juli kemarin bersamaan dengan dimulainya pendaftaran santri baru.
Pertanyaan bertubi-tubi itu nyaris saja membuat para santri putri terjebak untuk menjawab "saya" pada pertanyaan Tarsan. "Lho, jadi isteri pelawak itu jalan masuk surga, lho. Sebab selalu membahagiakan orang lain dan menjadikan orang lain selalu ceria," keparnya.
Tak mau dianggap asmong (asal ngomong), Tarsan mengeluarkan dalil, “khirun nas anfa’uhum linnas. Iya toh, iya toh! Lho, jangan main-main dengan Tarsan. Soal nge-dalil, jagonya,”. Bukan mengangguk-angguk, santri pun malah semakin terpingkal-pingkal.
Ke Sukorejo pelawak Srimulat yang tinggi tegap itu memang tidak seorang diri. Ia bersama tim dan kru PT Tempo yang memproduksi suplemen Hemaviton Energy Drink untuk bersilaturrahim dan memberikan bantuan produk serta beberapa potong kain sarung kepada para santri di beberapa pesantren Jawa Timur.
Tahu kalau yang datang pelawak sekaliber Tarsan, Pengasuh Pesantren tak menyia-nyiakan kedatangan komedian yang bernama asli Toto Supardi itu untuk menghibur santri putri yang tengah memulai tahun pelajaran baru. Itung-itung biar ada hiburan.
Begitu tahu kalau Tarsan yang datang, santri putri bersorak riang.
"Anda jangan kaget. Saya ke sini tidak mau melawak, tapi berdakwah," sapanya mengawali dialog santai. Tapi dasar pelawak, meski bilang begitu santri putri malah jadi terpingkal-pingkal.
"Lho, jangan main-main. Nama saya, Tarsan, itu bukan asal-asalan, tapi memiliki makna, filosofi dan nilai dakwah yang tinggi seperti yang dianjurkan Rasulullah."
"Cia..!" semakin Tarsan tampak serius malah membuat semakin menggelikan santri putri yang berjubel di pendapa mushalla.
"Tarsan itu kepanjangannya adalah… (celingak-celinguk dulu dan santri pun tambah gerr).. pengantar pesan. Yaitu pesan-pesan agama kepada masyarakat. He he he," sambungnya.
Meski tak henti-hentinya Tarsan mbanyol namun ia sempat memberikan resep dan kiat sukses dalam menjalani hidup kepada santri putri. Menurutnya, kunci sukses dalam hidup itu sederhna, yaitu harus selalu optimis, tertawa dan ditertawakan. Ha ha ha. (nsn)
Selengkapnya...

Ketika Adam Mulai Cemburu


Oleh: Abimanyu
Hawa tercipta di dunia
Tuk menemani sang Adam

Itu mungkin sepenggal lirik lagu dari DEWA 19 yang bisa menjadi badal untuk menggambarkan, betapa bahagianya nabi Adam didampingi oleh Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk nabi Adam sendiri, untuk didekap, dilindungi, disayang, dan diharapkan menjadi pendamping disegala dimensi ruang dan waktu.

Tetapi semua itu tidak berlangsung lama, berawal dari ketika nabi Adam dan Hawa menghampiri pohon Khuldi, segala nikamat di ambil oleh Allah SWT.

Ketika kenyataan telah menggariskan harus berpindah dari surga dan mendapat beberapa teguran dari Allah SWT. setiap saat yang dia lakukan hanyalah bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT. tanpa henti. Walaupun tidak di surga lagi, tapi Adam masih tetap tegar karena dia percaya, di manapun ia berada, tidak akan pernah lepas dari pengawasan-Nya. Di mualai dari tanah yang pertama kali dipijak di dunia ini, hanya untaian kata istighfar dan permohonan taubatlah yang selalu ia senandungkan.
Innallaha yuhibbu at-Tauwaabin, taubat adam mulai diterima oleh Allah SWT. Ketika beliau menapakkan ujung jemari kakinya yang suci di tanah yang suci pula, di sebuah lembah yang esok pada akhir zaman dikenal dengan kota Makkatul Mukarrah.

Perjalanan panjang yang dilakukan Nabi Adam sebelum akhirnya menemukan semak-semak sebagai penutup aurat, dilalui tanpa berpakaian, telanjang bulat. Sebagai bentuk teguran dari Allah SWT. karena telah berbuat ma’siat kepada Allah SWT. di dalam Jannah yang sudah barang tentu melanggar aturan-aturan Allah SWT.

Bukan hanya dengan ditanggalkannya pakaian dari tubuh Nabi Adam saja, tetapi satu kenyataan yang harus dihadapi lagi, nabi Adam dipisahkan dengan istri tercinta, Hawa.
Hari-hari yang biasanya ada yang menemani, tempat berbagi rasa dan cerita, harus pula hilang entah kemana. Dengan keadaan yang sangat letih, lesu, capek, dahaga, nabi Adam duduk hanya untuk mengumpulkan energi, biar ia kuat nantinya meneruskan perjalanan untuk mencari istri tercinta, Hawa. Namun tanpa disangka, tuhan yang selalu memberikan apa yang dibutuhkan oleh hambanya, bukan yang dimintanya, mempertemukan nabi Adam dengan Hawa di lapangan yang luas, yang dikemudian hari menjadi tempat ritual wuquf bagi jamaah haji, yaitu di padang ‘Arafah.

Kesepian yang dirasakan nabi Adam, mulai hilang dengan dengan adanya Hawa yang mulai saat itu selalu menemaninya beratus-ratus tahun lamanya, dalam suka dan duka, setelah semua telah terlewatkan, baru nabi Adam mulai sadar, bahwa karena ia berbuat maksiat kepada Allah SWT. Di dalam surga, sehingga ia pun harus berada di bumi, dimana setelah beribu-ribu tahun, kelak akan lahir di tempat itu, seorang anak laki-laki yang akan menjadi penghulu para nabi, dialah nabi besar Muhammad SAW.

Suatu hari, Nabi Adam mengumpulkan anak cucunya, kemudian nabi Adam berkata:
Pertama, diterimanya taubatku setelah aku berada di kota Makkah ini, tetapi bagi ummat nabi muhammad SAW. dimanapun ia bertaubat, taubatnya pasti diterima oleh Allah SWT.
Kedua, dulu aku berpakaian lengkap, tetapi ketika aku berbuat maksiat, pakaianku ditanggalkan oleh Allah SWT tanpa ada yang tertinggal sehelaipun, tetapi ummat nabi Muhammad SAW. berbuat maksiat dengan telanjang, tanpa ada perasaan malu kepada Allah SWT.
Ketiga, ketika aku berbuat dosa kepada Allah SWT. Aku langsung dipisahkan dengan istriku tercinta, tetapi ummatnya nabi Muhammad SAW. walaupun sering berbuat dosa, tapi mereka tidak dipisahkan oleh Allah SWT. dengan istrinya.
Keempat, karena aku berbuat maksiat kepada Allah SWT. Aku dikeluarkan dari surga, tetapi ummat nabi Muhammad SAW. walaupun pernah berbuat maksiat akan tetap dimasukkan kesurga oleh Allah SWT.

Kemudian, ada satu pertanyaan yang menadasar pada diri kita, apakah kita sudah layak dikatakan sebagai ummatnya nabi Muhammad SAW. Sebagai mana yang dikatakan nabi Adam pada anak cucunya? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing.
Selengkapnya...

KBIH Siapkan Acara Penjemputan

Jama'ah haji yang bergabung KBIH (Kelompok Bimbingan Masik Haji) Ibrahimy, tak lama lagi akan bertandang di Halaman Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah. Oleh karenanya, Pengurus KBIH terlihat sibuk untuk menyambut kedatangan tamu Allah tersebut.

Menurut Salah Satu Pengurus KBIH Ibrahimy Rahwan Husen menyatakan, bahwa jama'ah haji asal Kabupten Situbondo, baru akan tiba di tanah air bandara juada Surabaya pada malam minggunya kira – kira pukul 22.00 wib. Setelah itu, seluruh jama'ah haji tersebut langsung menuju Asrama Haji Sukalilo Surabaya pada pukul 23.00 wib . " Itulah jadwal sementara yang dapat kami terima," Katanya.

Sedangkan jama'ah haji yang bergabung dengan KBIH yang berkantor di Asrama Nurul Qoni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah tersebut baru akan tiba di Pondok Pesantren Sukorejo pada hari Minggu pagi tepatnya pukul 07.00 wib. Oleh karena itu, dia mengharapkan, agar semua keluarga jama'ah haji yang bergabung dengan KBIH Ibrahimy yang hendak melakukan penyemputan di Pondok Pesantren supaya datang lebih pagi, karena sahara jama'ah akan datang lebih awal. (Tsa)
Selengkapnya...

Giliran Iksass NTB dan Jateng Musyra

Akhirnya Musyra II Rayon Iksass Jawa Tengah menetapkan Sholikin dan Sulhan sebagai pasangan Ketua dan Sekretaris Rayon Iksass Jawa Tengah dua tahun kedepan. Ia mendominasi suara tak terkejar dari lawan politiknya. Ia mampu meraup dukungan 25 suara, sedangkan dua pasangan yang lainnya hanya mampu mendapatkan dukungan masing–masing 5 suara. Sehingga sidang pleno ke – V tersebut menetapkan santri yang berasrama di Sunan Kudus nomor 8 itu sebagai pemenangnya.

Sementara itu Iksass Rayon NTB juga melakukan Musyra. Dari dua pasangan calon yang bertarung, pasangan Abdul waris – Supardi harus mengkui keunggulan rivalnya yaitu pasangan Sa’adani – Nopian hardi. Pasangan Sa’adani - Nopian hardi unggul dengan selisih lima suara dengan perolehan 38 suara, sedangkan pasangan Abdul waris – Supardi memperoleh 33 suara.(Tsa/Aaz)
Selengkapnya...

Pusat Iksass Bentuk Panitia Festival

Tak tanggung – tanggung, Pengurus Pusat Iksass dalam rapat yang digelar Malam Kamis kemarin membentuk tiga panitia kegiatan sekaligus. Diantara ketiga panitia yang sudah dibentuk adalah Panitia Seminar, Training Of Trainer dan Fassah (Festival Santri Salafiyah). Dibentuknya tiga panitia tersebut, tidak lain merupakan tindak lanjut dari program kerja yang telah disepakati pada rapat kerja Pusat Iksass beberapa hari sebelumnya. Karena pada Bulan Januari dan Februari kegiatan tersebut sudah diagendakan.

Terpilih sebagai ketua panitia Training Of Trainer Izet Amrullah, Sekretarisnya Naksabandi, dan Bendahara Anang Ali Wafa. Untuk panitia seminar terpilihlah sebagai ketua panitia, Arif Rahman didampingi Zainur Rasyid sebagai sekretaris dan bendahara dipegang oleh Munif Setiawan. Sementara untuk Fassah dipilih sebagai ketua Khairul Anam, Huda dan Zaimul Abror masing masing sebagai sekretaris dan bendahara.(Tsa)
Selengkapnya...

Akbid Ibrahimy Gelar Donor Darah

Badan Eksekutif Mahasiswa Akademi Kebidanan Ibrahimy (Akbid) bekerjasama dengan Pengurus Pusat Iksass Putri menyelenggarakan kegiatan sosial. Kegiatan yang diberi nama peduli kasih ini bertujuan untuk meningkatkan solidaritas terhadap sesama.

Kegiatan tersebut merupakan program kerja Departemen Kesehatan BEM yang terealisir pada periode 2009-2010. Hari Rabu kemarin mereka mengadakan penyuluhan tentang Donor Darah yang disampaikan oleh dr. Dwi Deni Yuli Astutik dengan materi donor darah dan Reproduksi Remaja itu digelar selepas Isya. Kegiatan yang bertempat di Auditorium Putri ini mendelegasikan sebanyak 2 orang dari tiap-tiap kamar dengan kriteria berusia 17 tahun keatas.

Kegiatan itu dilanjutkan pendonoran darah pada Hari Jum’at 25 Desember 2009 tepatnya pukul 08.00 wib. Kegiatan itu akan bertempat di Aula Putri dengan mendatangkan TIM PMI dan TIM RS dari wilayah Situbondo.(Rin)
Selengkapnya...

BEM Syariah Safari Hukum, Tarbiyah Baksos

Sebagai bentuk pengabdian dan ajang penyaluran ilmu hukum yang telah diperoleh di bangku perkuliahan Fakultas Syari’ah, BEM Fakultas Syari’ah Putri pada Hari Jum’at kemarin mengadakan serakaian kegiatan berupa Safari Hukum selama 4 bulan yang dilaksanakan pada Hari Jum’at dalam kurun waktu 2 minggu sekali. Kegiatan Safari Hukum itu beralokasi di Desa Kumbang Sari Kecamatan Jangkar Situbondo. Acara pembukaan kegiatan itu bertempat di Balai Desa Kumbang Sari.

Menurut rencana, kegiatan itu akan dilanjutkan dengan sosialisasi program kerja dengan tokoh masyarakat setempat. Safari Hukum itu diikuti kurang lebih 60 orang peserta. Pemberangkatan peserta dipimpin oleh Dekan Fakultas Syari’ah, Drs. Asro Ma’sum, M.EI. tepatnya di Halaman Kampus Putri Jum’at pagi kemarin. Begitu pula BEM Fakultas Tarbiyah yang tidak mau kalah merealisasikan program kerjanya. Mereka menggelar kegiatan Bakti Sosial atau yang lebih dikenal dengan sebutan ”Baksos”. Pada Hari Jum’at kemarin BEM Tarbiyah Putri melaksanakan kegiatan itu dengan membersihkan kampus Fakultas Tarbiyah Putri. (She)
Selengkapnya...

SMK Putri Hari Ibu, Putra Latih Kader

Dalam rangka memperingati hari Ibu Nasional yang Jatuh pada tanggal 22 Desember 2009`kemarin, Osis SMK Ibrahimy kembali menggelar serangkaian lomba, yakni lomba kartu ucapan, parade puisi, dan drama humor. Para peserta merupakan delegasi dari masing-masing kelas I dan II. Perayaan tersebut dimaksudkan sebagai bentuk ungkap rasa kasih sayang kepada seorang ibu. Pada malam itu pula, Osis SMK mengadakan dialog Interaktif dengan mengangkat tema ”Perspektif Hukum Islam Kesinambungan Ibu dan Anak”. Acara yang bertempat di Auditorium Putri dengan Bara Sumber Ustad Imam Nakho’i, M.HI Berikut para pemenang lomba tersebut. Untuk kartu ucapan juara I diraih oleh kelas 1 AK 2.2, Juara II disabet oleh kelas 2 AK dan untuk juara III diraih oleh Kelas I TKJ.

Untuk lomba parade puisi, juara I digondol oleh kelas II TKJ, juara II disabet oleh II APK, dan Juara III diraih kelas II AK. Sementara itu pemenang lomba drama humor, juara I diraih atas kelas I APK, juara II digondol kelas 2 TKJ dan Juara III disabet kelas II AP.
Osis SMK mengadakan acara Pelatihan Kader (PK). Acara yang berlangsung dari tanggal 18 hingga 22 Desember tersebut diikuti oleh kurang lebih 200 peserta. Peserta yang ikut bukan hanya Siswa SMK saja, tetapi Siswa SMP dan SMA juga ada yang nimbrung dalam acara itu.

Acara yang berlangsung di Auditorium Putra tersebut dibuka oleh Kepala Sekolah SMK, Drs. Hudri Wibowo. Dalam acara tersebut para peserta pelatihan kader disuguhi 4 materi. Materi pertama disampaikan oleh Pembina Osis SMK, Zaehol Fatah S.Kom. dengan materi Organisasi dan Manajemen. Kemudian pada malam kedua, panitia menghadirkan Drs.H. Ach Taufik yang membawakan materi Administrasi. Dilanjutkan dengan materi Pengembangan diri dan Pengembangan Potensi dengan nara sumber, Drs. Nur Abd Muhtas M.Si. Pada malam terakhir materi kepemimpinan diisi oleh Pebantu Rektor Tiga IAII, Drs.Mahmudi Bajuri M. Ag.(Aaz/Rin)
Selengkapnya...

Dikti Gelar Dialog Penjaminan Mutu

Bidang Pendidikan Tinggi (Dikti) Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Sabtu kemarin, menggelar Dialog Interaktif “Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu dan Akreditasi”. Narasumber dialog tersebut, Direktur Program Pascasarjana Universitas Merdeka (Unmer) Malang, Prof. Dr. Anwar Sanusi, SE, M.Si. Sedang pesertanya, seluruh pimpinan dibawah naungan Dikti dan pimpinan lembaga pendidikan di lingkungan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah.

Profesor Anwar memberi materi tentang Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, Evaluasi Diri Program Studi, dan Instrumen Akreditasi Diploma 2009. Menurut Anwar, sistem penjaminan mutu ini merupakan kewajiban setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan non formal, sebagaimana PP No 19 tahun 2005. Tujuan penjaminan mutu untuk memenuhi atau melampaui standar nasional pendidikan.

Sistem penjaminan mutu ini ada dua: pertama penjaminan mutu internal, yaitu kegiatan evaluasi diri yang dilakukan perguruan tinggi. Kedua, penjaminan mutu eksternal yaitu kegiatan penilaian kelayakan perguruan tinggi oleh BAN PT atau lembaga mandiri diluar perguruan tinggi yang diakuai pemerintah yang disebut akreditasi. Menurut Guru Besar Unmer tersebut, kunci penjaminan mutu adalah tulis yang Anda kerjakan, dan kerjakan yang Anda tulis.(Sah)
Selengkapnya...

ARI 5 Dihelat, MQ Putri Pentas Seni

Untuk mengembangkan bakat dan kreatifitas khususnya bagi santri putri, Pusat Iksass Putri kembali menghelat Akademi Kreatifitas Ibrahimy (ARI-5). Sebagaimana tahun yang lalu, Pusat Iksass Putri tetap menggali potensi santri dalam bidang pidato, shalawat dan puisi. Setiap Rayon dan masing-masing kamar diharuskan mengirimkan delegasi dalam akademi tersebut.

Untuk bidang puisi tetap dipercayakan kepada Zainul Walid, bidang pidato dipercayakan kepada Eva Musyarrofah serta bidang shalawat diamanatkan kepada Shobiroh Ismail. Para peserta akan diseleksi menjadi 20 besar, kemudian akan diseleksi lagi menjadi 10 besar dan akhirnya diseleksi kembali menjadi 5 besar. Kemudian dari 5 orang tersebut barulah akan ditentukan pemenangnya. Siti Fatimah selaku Ketua Panitia ARI mengatakan, penobatan ARI-5 akan digelar bersamaan dengan tahun baru masehi 2010.

Sementara itu Sabtu kemarin, Asrama bahasa Madrasatul Quran Putri kembali mengadakan penta seni dalam rangka ulang tahunnya yang kelima. Kegiatan itu mengangkat tema “Syu’batu Lughati Al-Khoiriyah”. Kegiatan yang dilaksanakan di Musallah MQ Putri itu digelar Selepas Shalat Jamaah Isyak. Ketua Panitia, Rahmawati mengaharapkan dengan terselenggaranya acara tersebut diharapkan dapat melatih mental dlalam berseni teater khususnya bagi santri baru Asrama Bahasa MQ Putri.

Selepas acara tersebut, akan mulai mengaktifkan bahasa Arab dan Inggris khusus santri baru. Jika tidak menggunakan bahasa tersebur, maka santri akan dikenakan sanksi menghafalkan vocab. Acara yang dihadiri para pengurus MQ tersebut menampilkan pentas seni yang bertajuk kebudayaan agama. Tentunya dengan harapan agar para santri dapat memetik hikmah yang terkandung dalam cerita tersebut.(She/Rin)
Selengkapnya...

SLS Meriahkan Tahun Baru Islam

Dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1431 Hijriyah, Pusat Iksass Putri kembali menggelar Santri Life Style (SLS). Melalui acara yang sudah berjalan sejak enam tahun yang silam tersebut, para santri diharapkan dapat dan berkreasi dalam busanah muslimah yang baik dan santun. Kreteria dalam perlombaan tersebut adalah para peserta wajib memakai busana yang menutup dada. Demikian juga dengan lagu pengiring, harus bernuansa islami. Para peserta berasal dari 16 rayon Iksass Putri serta perwakilan daerah asrama pusat dan cabang. Untuk fashion kolektif budaya dikhususkan kepada peserta dari masing-masing Rayon Iksass Putri.

Bertindak selaku dewan juri, Ny. Hj. Sofiyatul Widad, Makhsusi Zakiyah dan Robiaturrohmah, serta Nurul Azizah. Para penonton nampak sangat terpukau dengan penampilan masing-masing peserta. Acara tersebut dibuka dengan penampilan para pemenang dan the best modelling pada pelaksanaan SLS tahun lalu.

Ketua Panitia SLS, Khoirun Nisa’ mengatakan, acara tersebut bertujuan untuk mengembalikan identitas baju salafi yang hamper pudar. Acara SLS tersebut masuk pada kategori acara terbesar dan termeriah dalam berbagai kegiatan sepanjang tahun ini. Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya para peserta yang mendaftarkan diri untuk mengikuti kontes kecantikan muslimah tersebut. Malam Kamis kemarin terpilihlah 10 besar dari 70 peserta individu. Namun sebelumnya, acara SLS itu dibuka dengan dialog dengan tema “Aurat dan Kecantikan Wanita”. (Rin/She)
Selengkapnya...

Kader Baru Taklukkan Senior

Beda halnya dengan Musra Rayon Iksass Bondowoso, perebutan kursi tertinggi Iksass Bondowoso tersebut melibatkan mantan Ketua Rayon Iksass periode sebelumnya dengan kadernya sendiri. Tak ayal, suasana Auditorium Putra yang menjadi tempat diselenggarakannya Musra mendadak panas.

Suasana tambah panas menjelang pemilihan, karena kedua calon sama-sama mengarahkan pedukungnya masuk ke Aula Putra dengan jumlah yang cukup signifikan. Apalagi dari masing–masing pendukung membawa poster raksasa. Namun, suasana ditenangkan kembali setelah pimpinan sidang Khairul Anam mengetukkan palu dan meminta semua peserta Musyra supaya tenang dan tertib. Sehingga, pelaksanaan musra dapat berjalan sesuai dengan rencana dan lancar. Menariknya lagi, sistem yang diterapkan dalam pemilihan Ketua–Sekretaris Rayon Iksass Bondowoso mengadopsi sistem pemilihan kepala desa dengan menggunakan simbol buah – buahan.

Keunggulan suara berpihak pada pasangan Ach. Riski dengan Saifuddin yang tak terkejar sejak awal. Mereka mengoleksi 102 suara. Sedangkan pasangan H. Atok Urrahman dengan Beni Affandi hanya mampu mendapat dukungan 65 suara dari jumlah pemilih 174 orang. Kemenangan Ach. Riski atas seniornya tersebut, tak lain karena ia sangat berpengaruh di Sanggar Seni Babond Iksass Bondowoso. Di samping itu warga Iksass Bondowoso tersebut ingin mengalami perubahan yang membawa kemajuan Iksassnya.(Tsa)
Selengkapnya...

Santri Gayam Kembali Pimpin Iksass Sapudi

Pasangan Darsono dengan Yudi Hartono mampu mengalahkan dua lawannya dalam pemilihan Ketua – Sekretaris Rayon Iksass Sapudi. Acara tersebut masuk dalam rangkian dari Musyawarah Rayon II Iksass Sapudi. Sebelum dilakukan pemilihan, banyak kalangan yang mengkhawatirkan akan terjadi calon tunggal. Hal itu terbilang wajar, karena hingga mendekati pendaftaran calon, kabar yang santer bahwa hanya satu calon saja.

Namun kewatiran tersebut tidak terbukti, setelah presidium sidang yang dipimpin Tohari Wijaya mengumumkan bahwa calon ketua– sekretaris rayon Iksass periode III Tahun 2009–2011 sebanyak tiga orang. Namun, usai pemilihan, pasangan yang sama–sama dari kecamatan Gayam tersebut mendapatkan dukungan mutlak dari warga Iksass Sapudi dengan jumlah 52 suara.

Menurut Darsono, kemenangan atas dirinya tidaklah disangka-sangka, karena firasat akan memenangkan pemilihan itu tidak dia rasakan. Sekalipun demikian, ia berjanji akan membawa perubahan pada Iksass Sapudi. Perubahan yang di maksud adalah mewujudkan Iksass Sapudi sebagai satu–satunya organisasi yang dapat melahirkan kader Iksass yang benar-benar berkualitas bukan hanya sekedar kuantitas. (Tsa)
Selengkapnya...

Jailani Pimpin Iksass Jember

Sedangkan pada Malam Senin kemarin, Rayon Iksass Jember juga menghelat acara Musyawarah Rayon Iksass. Musra tersebut dilaksanakan selama dua malam bertempat di Madarasah Selatan Masjid. Agenda dalam Musyawarah Rayon tersebut antara lain, Pembahasan Tata Tertib Musyra, penyampain Laporan Pertanggung Jawaban, Pembahasan GBKR/Pokok Pemikiran dan Rekomendasi serta yang terakhir pemilihan Ketua – Sekretaris Rayon Iksass.

Ada tiga calon yang ikut dalam merebutkan jabatan tertinggi di organisasi Rayon Iksass Jember. Masing-masing diantaranya, M. Fathan berpasangan dengan Husnur, M. Jailani berpasangan dengan Dayat sedangkan As’ad berpasangan dengan Mu’iz. Namun, diantara ketiga calon tersebut, Mohammad Jailani. Menurut Salah Seorang Mahasiswa Fakultas Tarbiyah kepercayaan warga terhadap dirinya tidak akan disia–siakan.

Oleh karenanya, program yang dicanangkan dalam satu periode yaitu mengutamakan dua hal, pertama pengkaderan secara maksimal kedua pemberdayaan sumber daya manusia terhadap santri asal Jember. (Tsa)
Selengkapnya...

Santri Baru Pimpin Iksass Kalimantan

Musyawarah Rayon (Musra) II Iksass Kalimantan benar-benar menjadi pertaruhan nama baik antar santri lama dengan santri baru. Pada kesempatan Musyra itu terdapat dua pasangan calon ketua dan sekretaris rayon pada periode III tahun 2009 – 2011.

Pasangan calon dari santri baru adalah Abd. Munif didampingi Firmansyah, sedangkan rivalnya yang merupakan santri lama yaitu Ubaidillah dengan Khairul Umam. Musyra II menjadi babak penentuan bagi maju dan tidaknya organisasi, sehingga warga Iksass Kalimantan antusias dan semangat dalam memberikan suaranya, sekalipun pada waktu itu jam di Kantor Iksass menunjukkan pukul 23.00 Wib.

Namun demikian, pasangan Abd. Munif dengan Firmasyah mampu mendobrak Musyawarah dua tahunan tersebut. Mereka memperoleh dukungan 26 suara, sementara lawannya hanya mampu memperoleh dukungan 22 suara. Terpilihnya Abd. Munif tersebut tidak lepas dari peranan teman-temannya. “Karena sudah mendapat kepercayaan dari warga iksass, tentu saja kami menyiapkan langkah – langkah penting yang merupakan penjabaran dari visi dan misi yang di sampaikan pada awal pencalonan,”kilah ketua Iksass Rayon Kalimantan yang baru.

Program yang dicanangkan, lanjutnya, dalam upaya memajukan Iksass melakukan pengkaderan dengan maksimal, baik pengkaderan formal maupun non formal. “Dengan demikian maka diharapkan kader Rayon Iksass dapat menjadi kader yang ideal,” Katanya (Tsa)
Selengkapnya...

Diskusi ''Meraih Sukses Organisasi'' di SMK Ibrahimy

Sedangkan Malam Sabtu kemarin, Osis SMK Ibrahimy kembali mengadakan diskusi dengan tema “Meraih Sukses Melalui Organisasi”. Bertindak selaku nara sumber, mantan Ketua Pusat Iksass, Asmawi Afa. Dalam diskusi itu teurut dibahas tentang organisasi pesantren. Sebenarnya di Sukorejo banyak organisasi, namun mengapa minat santri malah sedikit bahkan tidak ada?

Dalam pembahasannya, setidaknya ada tiga hal penyebab hal itu. Pertama, kurangnya perhatian dari pengurus organisasi terhadap warganya, sehingga seringkali mereka minder, padahal mereka mempunyai minat terhadap organisasi. Kedua, tidak sesuainya job terhadap ahlinya. Ketiga, pengaruh dari pergaulan teman. Nah, ketiga faktor tersebut akan membuat sebuah kemacetan dalam suatu organisasi.

Kegiatan yang terselenggara di Gedung SMKI itu, menurut Ketua Osis SMK I Ibrahimy, Miftahul Arifin, diharapkan dapat menambah wawasan dan melatih anggotanya dalam berargumen. Menurut rencana diskusi itu akan digelar secara intensif setiap seminggu sekali tepatnya Malam Sabtu. Diskusi itu diikuti oleh semua anggota Osis SMK I Ibrahimy.(C12)
Selengkapnya...

9 Santri Lolos Seleksi Asbas

Kembali, Asrama Bahasa (Asbas) Putra menerima anggota baru. Beberapa hari yang lalu sebanyak 09 orang lolos dalam ujian bahasa yang digelar oleh language center --- sebutan Asrama Bahasa Putra. Ada beberapa materi yang diujikan dalam kesempatan itu antara lain, grammar dengan penguji Wawan Hidayat. Materi speaking dengan penguji ustadz Syaiful Islam serta materi kedaerahan dipegang Ustadz Fajri dan Ustadz Fahrur Rozi.

Program Asrama Bahasa kedepan akan mengaktifkan English and Arabic Area di Daerah Sunan gunung Jati unit II khususnya bagian atas. Bahasa asing yang paling ditekankan berkisar pada Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Sementara itu sehubungan dengan turunnya musim hujan, Kepala Daerah Sunan Drajat, menghimbau kepada kepala kamar yang ada di daerah itu untuk memeriksa kondisi kamarnya. Semua itu dimaksudkan agar tidak ada kebocoran, sehingga aktivitas kamar tidak terganggu.

Sedangkan Iksass Rayon Bangkalan baru-baru ini menerbitkan buletin Bangkalan Satria (Bangsat). Hal itu demi memenuhi kebutuhan warganya khususnya di bidang jurnalistik. Menurut Pemimpin Redaksi, Yamin Al-Khoiry, mengatakan, buletin ini diterbitkan untuk menampung aspirasi dan kreatifitas warga Bangkalan. Selain hal itu, lanjutnya, juga untuk memberikan motifasi terhadap mereka. Dengan demikian ia berharap agar buletinnya bisa tetap eksis dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Menurut rencana buletin itu akan terbit dua kali dalam seminggu.(Nuh/C12)
Selengkapnya...

LPJ Iksass Ra'as Diterima Bersyarat

Iksass Raas memulai Musyra sejak Senin kemarin. Hadir dalam kegiatan itu penasehat dan beberapa alumni Pulau Raas. Sedangkan yang membuka kegiatan itu, Ketua Pusat Iksass Santri, Moh. Syafii, S. PdI. Pembahasan Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Iksass Raas Periode 2007-2009 cukup alot dan krusial. Hal itu diulang sebanyak dua kali. Pada tahap pertama LPJ tersebut ditolak oleh peserta Musyra. Sedangkan pada tahap kedua hal tersebut diterima dengan bersyarat oleh peserta Musyra. “Hal ini disebabkan oleh kesalahan administrasi,”tutur salah Seorang Pengurus Iksass Raas.

Ada dua kandidat calon yang maju pada putaran pemilihan tersebut. Semua tidak lolos dalam tata tertib pemilihan itu. Ada satu calon yang juga maju dalam kesempatan itu, namun sayang juga tidak lolos. Akhirnya setelah penundaan cukup lama, Musyra kembali digelar. Dari tiga calon yang bersaing, akhirnya pasangan Zainurrasyid dan Hobriyadi menjadi santri terbaik di wilayah Raas.

Sementara itu, Iksass Sub Rayon Asjaba memulai Musyawarah Sub Rayon (Musubra) sejak Malam Sabtu kemarin. Ada sekitar 13 calon yang diisukan pada kesempatan tersebut. Dalam pembahasan tata tertib pasangan calon ketua dan sekretaris, para peserta saling cekal calon yang akan maju ke kursi pemilihan.

Setelah diseleksi lebih selektif berdasarkan kepada tata tertib pemilihan, akhirnya ada tiga calon yang terjaring. Setelah sesi debat kandidat selesai, panitia mengumkan nama-nama yang lolos, namun, ada peserta yang meminta kepada satu satu calon agar mundur dari pencalonan karena tenaganya sangat dibutuhkan di bulletin Iksass Situbondo. Akhirnya calon tinggal 2 pasangan saja. Usai penghitungan suara akhirnya Ayub Efendi menjadi orang nomor satu di wilayah Asjaba dengan sekretaris Miftahul Arifin. Sedangkan di Iksass Sub Rayon Kanpama, Basuki yang menjadi ketua Iksass baru.(C12)
Selengkapnya...

Wahed Pimpin Iksass Sumenep

Sabtu dan minggu kemarin, Sekretaris Umum Pusat Iksass, Abd. Rosyid, membuka Musyra Iksass Sumenep. Sekretaris Umum Pusat Iksass mengharapkan agar peserta Musyra serius dalam kegiatan itu. Karena hal itu yang akan menentukan nasib Rayon Iksass Sumenep untuk 2 tahun kedepan. Sebagaimana biasa, kegiatan itu dibahas tata tertib pelaksanaan Musyra, laporan pertanggung jawaban, pokok-pokok rekomendasi dan dasar pemikiran, GBHO, serta terakhir pemilu raya.

Dari 2 calon yang diajukan, akhirnya untuk tahap pertama suara berimbang 21 dan 21. Setelah diadakan pemilihan ulang, Abd. Wahed yang berpasangan dengan Ach. Fikri Syah menang 07 suara atas lawannya. Ketua terpilih berharap agar Rayon Iksass Sumenep termenej dengan baik dari segala aspek. Selain itu, ia mengharap agar ada dukungan dari semua pihak. Tidak hanya dari segi seni saja yang hidup, tapi kajian maupun kegiatan lainnya juga berjalan sesuai program.

Sedangkan Iksass Bangkalan, Ketua Iksass dijabat Mufarridul Ikhwan, jabatan Sekretaris dipegang Muh. Fahad Mughbay dan Bendaharanya dijabat Ismail Damhuji.

Posisi Koordinator Pendidikan diamanatkan kepada Moh. Yamin, Departemen Infokom dijabat Yamin Al-Khoiri. Sedangkan Departemen Ekonomi dipasrahkan kepada Moh Yasir dan Departemen Keorganisasian dijabat Moh. Hafid.(C12/Nuh)
Selengkapnya...

Iksass Situbondo Tetapkan Kepengurusan

Musyra Iksass Situbondo terlaksana Malam Ahad lalu. Terdapat 2 pasangan calon yang duduk dalam pemilihan pemimpin Santri Situbondo itu. Akhirnya warga memilih pasangan Hafid Purnomo dan Randi Safari sebagai pimpinan dan sekretaris Iksass tuan rumah dua tahun kedepan. Usai pemilihan, Hafid berharap kepada semua warga Iksass Situbondo agar saling bahu membahu dalam membangun Iksass serta warga agar senantiasa berpartisipasi aktif dalam mengikuti semua program Iksass.

Sedangkan Malam Rabu kemarin, tim formatur Musyra Iksass Situbondo melakukan penetapan Pengurus Iksass Situbondo. Tim formatur menetapkan Arif Hariyanto, S. Ag. menjadi penasehat Iksass Situbondo. Sementara itu untuk dewan pakar dijabat Izet Amrullah dan Naksabandi. Wakil Ketua I yang membidangi kaderisasi dan organisasi dijebat Misbahuddin. Sedangkan Wakil Ketua II bidang Infokom dan Sosbud dijabat Zaini. Posisi wakil Sekretaris dipegang Anis Mahdi.

Untuk kepengurusan Buletin Eksposs tetap mengacu kepada kepengurusan periode sebelumnya. Hal itu bertujuan agar buletin tersebut dapat eksis seperti semula. Karena jika Kru Ekspos diganti maka akan sulit menyesuaikan dengan kondisi warga Iksass Situbondo. Walaupun Musyra baru saja digelar, namun bulletin dwi mingguan itu akan tetap terbit. Para kru akan tetap terfokus pada program penerbitan.(C12)
Selengkapnya...

Salam Terindah Untuk Bunda

Senyummu...
Kutemukan dalam sujud malamku
Ketika kuteteskan kristal
Dalam sungai kecil mataku
Kepada sang pencipta...
Ku ceritakan pada-Nya
Tentang kerinduanku padamu
Tentang betapa inginku
Bersujud dalam telapak surgamu
Bunda...
Lewat semilir angin malam
Ku kirimkan salam syahdu kerinduan
Kerinduan terindah...
Seindah taman Firdaus
Dan...
Diatas sejadah biru
Kulantunkan bait al-fatihah
Agar engkau selalu dalam ridho-Nya

Seruling kerinduan menggema
Dalam syahdu jiwa...
Mendobrak memasuki lorong
Hati yang kosong...
Nyanyian cinta menari diatas
Istana kasih sayang...
Siap terbang menuju taman hakiki
Aku berteriak...
Aku merintih
Pada angin yang membawanya pergi
Dan hingga fajar menjemput
Aku masih tetap menangis dalam sepi
Menangisi kekosongan hati...
Memanggilmu tuk beri kekuatan dan kelembutan
Hingga senja menyapa
Aku selalu rindu hadirmu ”Ummi”

Secarah mentari pagi
Kulangkahkan kaki menuju
Pelataran suci...
Pelataran Muallim dan Fuqaha’
Yang menekuni bait-bait kalam-Nya
Kutata hati dengan beribu kemantapan
Untuk mengetahui mutiara indah ilmu
Sehati dengan nasehatmu....

”Kasih Sayangnya”

Cahaya fajar...
Kembali beri sinar
Sinar indah dari mentari
Di celah dinding kelas
Bersama terlantunnya nadham alfiyah
Terpikir dalam benak...
Betapa indah
Betapa tulus
Memberi cahaya tuk menyinari
Seindah kasih sayangnya
Yang ikhlas dan tulus
Tanpa harap balas...
Fenomena cinta dan kasihnya jadi history
Tak kan usang dalam nurani
Kami pun mengaguminya...
Tak sekedar kata dan pujian
Tapi reality yang nyata...
By: I’m Fitri As-Shan
Siswi SMAI Kelas XIIA 4



Dan Engkau, Tanpa sangkakala


Israfil menari-nari
Diujung serabut akar
Angkara Israfil
meluap- luap

menumpah ruah, ketika
Fathah menelungkup,
Tersunghkur tak berdaya,
Isrfail menari-nari
Sekarang atau kapankah?
Terus menari-nari
Pada tanduk tunggang akar
Haq dan BAthil
Kasrah terseok, hendak ia kemana
MAnuju Singgasana hina
Tak pantas!
Sungguh Gempita menari-nari,
Lalu kapan saatkah?
Ketika terompet suara gaduh
dan aduh israfil tiup,

Dan Engkau tuhan,
Kuasa aku tak atu,
KApan terompet gaduh
Suara aduh, Israfil tiup.

Dan Engkau, Tuhan...
Kuasa aku jatuh, ketika,
Fathah dan kasrah
Kehilangan sekat tak bertempat,
Entah kemana aku,
Ketika sujud bukan karna syukur
malah sujud karna sungkur...!!!

Entah kemana aku,
Ketika KAu wahid... Semakin kuasa atas segala
Meninggalkan jejak-jejak MAha-Mu,
Meninggalkan Fathah,
MEnginjak-injak Ksarah.

Dan, Israfil menari-nari bersam abelati..
Entah sekarang atau kapan,
Aku dan kami beranai-anai

dan, Engkau..
Meninggalkan jejak maha-Mu,
Sebab Dzat-Mu bukan fathah,
apalagi kasrah,
melainkan diatas segala...
Abadi, tanpa sangkakala....


Zyadah Arrohman Ishaque
Gensmai, X10
Selengkapnya...

Impian Sebuah Museum Pesantren


Kabupaten Situbondo termasuk daerah yang kurang peduli terhadap sejarah masa lalunya. Hari kelahirannya pun, sampai saat ini tidak diketahui secara pasti. Jejak-jejak peninggalan para sesepuh, diabaikan begitu saja. Bahkan sampai sekarang, Situbondo tidak memiliki gedung museum.

Padahal Situbondo sebenarnya cukup kaya akan peninggalan-peninggalan sejarah nenek moyangnya. Warisan tersebut, yang sampai saat ini masih terawat dengan baik, kebanyakan berupa situs-situs relegi. Misalnya, petilasan Syekh Maulana Ishaq (salah seorang penyebar agama Islam) dan Gunung So’onan di Pacaron. Anehnya, pemerintah Kabupaten Situbondo terkesan tutup mata dan membiarkan begitu saja peninggalan-peninggalan benda bersejarah itu.

Sudah sewajarnya digagas sebuah museum, untuk mengenang sejarah masa lampau para sesepuh. Lalu bagaimana untuk membentuk sebuah museum yang sesuai dengan kondisi masyarakat Situbondo? Bagaimana pula agar museum tersebut ramai dikunjungi orang?

Untuk di Kabupaten Situbondo, yang sangat memungkinkan adalah digagas sebuah museum pesantren sebagai proyek percontohan. Mengapa museum pesantren? Karena penduduk Situbondo mayoritas beragama Islam yang amat fanatik. Di setiap kecamatan bertebaran pesantren-pesantren. Pesantren, terutama pesantren yang besar seperti Pondok Pesantren Sukorejo, termasuk tempat yang paling sering dikunjungi masyarakat, dari loper koran sampai presiden. Karena itu, tidak keliru bila motto Kabupaten Situbondo adalah “Kota Santri”.

Nah, dari ribuan pesantren yang bertebaran di Situbondo, maka Pondok Pesantren “Salafiyah Syafi’iyah” Sukorejo, menempati ranking teratas untuk dijadikan proyek percontohan. Baik dari segi historis, kualitas, kuantitas santri dan alumni, maupun kepopulerannya. Apalagi, Pesantren Sukorejo termasuk pesantren yang akan menggagas kawasan wisata relegi.

Kalau kita perhatikan, hampir saban hari Pondok Pesantren Sukorejo ramai dikunjungi ratusan bahkan ribuan orang yang ziarah makam almarhum Kiai Syamsul Arifin dan Kiai As’ad Syamsul Arifin dari belantara nusantara. Para peziarah jumlahnya dua kali lipat ketika malam Jum’at Legi atau momen-momen tertentu seperti Haul Akbar, imtihan, dan maulid nabi.

Sayangnya, peristiwa tersebut belum mampu dioptimalkan menjadi sebuah suguhan wisata relegi yang amat menarik oleh pengurus pesantren dan pemerintah daerah. Ke depan alangkah baiknya dibentuk sebuah meseum sebagai obyek ziarah di samping, makam kiai yang sudah populer itu.

Museum pesantren ini berisi kitab-kitab yang telah dibaca para kiai Sukorejo (seperti Kiai Syamsul, Kiai As’ad, Kiai Dhofier Munawar) atau karya tulis beliau dan kiai-kiai Situbondo lainnya. Begitu pula barang-barang peninggalan yang lain; seperti surban, baju, dan senjata pusaka. Museum tersebut juga berisi barang-barang pesantren, pengurus pesantren, dan santri yang memang layak dimuseumkan. Seperti karya tulis dan hasil karya seni.

Museum pesantren tersebut menjadi tempat yang memotret benda-benda seni budaya peninggalan sesepuh masyarakat Situbondo; dari zaman penyebaran agama Islam sampai sekarang. Bahkan kalau memungkinkan, museum pesantren ini bukan hanya untuk kawasan Situbondo saja tapi juga untuk daerah tapal kuda.

Pemilihan Situbondo sebagai tempat museum pesantren tapal kuda ini, bukan tanpa alasan. Pertama, kalangan pesantren yang tergabung dalam organisasi NU, menemui kembali jati dirinya dan kembali ke khittah melalui Muktamar ke-27 di Pesantren Sukorejo. Kedua, Pesantren Sukorejo sebagai tempat Muktamar Pemikiran Islam di Lingkungan NU yang pertama. Ketiga, Situbondo termasuk pintu gerbang kawasan Indonesia Timur.

Di samping museum pesantren dan makam kiai yang dijadikan kawasan wisata, juga disediakan art shop seumpama toko hasil seni kaligrafi para santri dan hasil kerajinan tangan masyarakat sekitarnya. Art shop tersebut bisa dikelola lewat koperasi pesantren atau masyarakat sekitar yang menjadi binaan pesantren.

Pelibatan masyarakat dalam pengelolaan art shop atau pusat pembelanjaan hasil produk daerah dan kerajian tangan ini amat penting. Bukan saja agar kehadiran museum pesantren itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tapi juga agar mereka ikut merasa memiliki dan peduli terhadap kehadiran museum. Apalagi almarhum Kiai As’ad pernah mengatakan, pesantren dan masyarakat itu ibarat ikan dan air; yang kehadiran keduanya saling memberi manfaat. (Syamsul A Hasan)
Selengkapnya...

Tahun Baru Islam, Bagaimana Nasibmu?

Tak terasa tahu-tahu pergantian tahun lagi, tahu-tahu umur kita berkurang lagi dan tentunya kita tak muda lagi. Tidak kita duga, tahu-tahu teman kita tidak mampu berjalan normal lagi, bahkan ada yang dipanggil ilahi. Memang, perjalanan nasib dan panjang pendeknya umur manusia telah ditentukan sejak azali dan merupakan rahasia ilahi.

Hari ini kita masih diberi kesempatan hidup, tetapi siapa tahu besok pagi, siang atau malam kita akan mati. Tahun depan bisa saja kita masih dapat menikmati dengus dan aroma tahun baru dan bisa saja kita hijrah ke alam yang baru, suasana baru dan teman baru, yakni alam kubur. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa pada suatu hari putra khalifah Umar bin Khaththab pulang dari sekolah dengan menangis. Ketika ditanya oleh khalifah, si anak menjawab, “Ayahanda, teman-temanku di sekolah menghitung-hitung tambalan bajuku dan mengejekku dengan kata-kata begini, “lihatlah anak khalifah, bajunya tambalan seperti ini.”

Mendengar pengaduan anaknya, hati penguasa yang gagah perkasa ini terenyuh, sebagai seorang ayah wajib baginya menyenangkan dan membahagiakan anaknya, maka timbullah rasa iba dan kasihan dalam hatinya. Kemudian khalifah Umar mengirim sepucuk surat kepada bendahara negara yang isinya minta agar dipinjami uang sebanyak 4 dirham dengan jaminan gajinya bulan depan supaya dipotong.

Bendahara Negara itu mengirim surat jawaban yang isinya begini, “Wahai Khalifah Umar bin Khaththab, adakah engkau dapat memastikan bahwa engkau akan hidup sampai bulan depan? Bagaimana kalau engkau mati sebelum engkau melunasi hutangmu? Apa yang dapat engkau perbuat terhadap hutangmu di hadapan Allah?”

Membaca isi surat dari bendahara negara itu maka khalifah Umar tersungkur seketika dan menangis. Kemudian beliau membelai-belai rambut kepala anaknya dan menciumnya seraya menasihatinya, “Sabarlah wahai anakku, berangkatlah ke sekolah dengan pakaian seragam sekolahmu itu dulu, karena aku tidak dapat memperhitungkan umurku walaupun sejam lagi.”

Begitulah Khalifah Umar bin Khaththab, sosok pemimpin yang jujur, amanah dan sederhana.

Khalifah Umar bin khaththab adalah penggagas dan peletak dasar lahirnya tahun hijriyah sebagai permulaan penanggalan (kalender) Islam yang diambil dari peristiwa hijrahnya Nabi dengan tujuan agar umat Islam dapat mengenang kembali peristiwa hijrahnya Nabi yang didalamnya mengandung keteladanan tentang kehidupan dan perjuangan Nabi dalam rangka mempertahankan kebenaran dan keadilan.

Kini, bagaimana kabarmu, wahai tahun baru Islam…? Masih adakah yang menyambutmu? Masih adakah yang memperingatimu dan merayakanmu? Adakah bapak dan ibu guru yang mengingatkan dan mengajarkan nama-nama bulanmu kepada anak didiknya? Jawabannya tentu masih ada akan tetapi sebagian kecil. Sebagian besar saudara-saudara kita lebih bersyahwat dan bangga menyambut dan merayakan tahun baru masehi. Kita lihat saudara-saudara kita dengan terompet dan kembang apinya betah lama-lama menunggu pukul nol-nol tiba. Laki-laki dan perempuan berbaur menjadi satu, bebas lepas tanpa batas. Mereka melupakan “masalah”nya masing-masing, padahal tindakannya itu justru membawa masalah baru. Dipenghujung tahun mestinya berusaha berakhir baik (husnul khatimah) yang terjadi justru berakhir jelek (su’ul khatimah).

Santri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo punya cara sendiri di dalam menyambut dan merayakan tahun baru Islam, yaitu menunggu terbenamnya matahari sampai waktu maghrib tiba (pergantian tanggal dalam Islam dimulai pada saat terbenamnya matahari) di masjid dan mushalla untuk membaca doa akhir tahun dan awal tahun, kemudian mendengarkan ceramah hikmah seputar tahun baru Islam dan keutamaan-keutamaan bulan muharram. Mereka juga menghafalkan nama-nama bulan Islam. Inilah cara menyambut dan merayakan tahun baru yang baik dan bermanfaat. Marilah kita sambut dan rayakan tahun baru ini dengan rasa syukur yang dalam agar perjalanan hidup kita ke depan senantiasa dalam bimbingan dan ridla Allah Azza wa Jalla.

Akhirul kalam, selamat tahun., mudah-mudahan kita dapat hijrah dari kehidupan yang biadab menuju kehidupan yang beradab. Wallahu A’lam.
( Shaleh Az-Zahra)
Selengkapnya...

Fiqh Toleransi Berbasis Pesantren


Oleh: Ahmad Mu’takif Billah

Satu abad lamanya pesantren berdiri. Proses berdirinya pesantren merupakan terobosan baru bagi umat Islam di Indonesia. Mengapa tidak, pesantren adalah aktor toleransi yang amat berpotensi untuk merubah umat. Namun sayang sekali, ajaran toleransi di pesantren hanya berkutat pada varian lokal yang sempit, tidak sampai membumi di masyarakat. Sehingga kurang mendapat respon balik dari kalangan masyarakat luar maupun intelektual muda Islam (non-pesantren). Beberapa khazanah klasik (kitab-kitab kuning) telah banyak menawarkan tentang konsep toleransi beragama, kerja sama (muamalah), dan dalam sektor-sektor lainnya. Pendeknya, pesantren madrasah kedamaian, kesopanan, keterbukaan, lapang dada, dan kasih sayang antar sesama.

Di tengah keragaman agama, bahkan sosial, politik dan budaya, toleransi menempati pada kurs yang paling dominan. Sebab pangkal perdamaian dunia tak luput dari sikap bijak antar etnis bangsa, ras, maupun bahasa yang berbeda. Dengan demikian, nilai-nilai toleransi wajib disampaikan secara membumi. Kita sebagai generasi Islam harus mampu mengibarkan panji-panji toleransi apa adanya (tektual/lembaran kitab), tanpa menginterpretasi kepentingan sepihak maupun kelompok tertentu. Jika demikian, barangkali toleransi yang tercermin dalam lembaran-lembaran referensi klasik (kitab tafsir, fiqh klasik) lebih membumi dan terjewantahkan secara sempurna demi terwujudnya agama Islam yang sejati (rahmat lil ‘alamin).

Jika menengok lebih jauh ajaran Islam, Islam adalah agama pertama yang antusias toleransi (al-Samhah) maupun ajakannya yang lurus (al-Hanifah). Kalangan orientalis barat seperti Amerika, Spanyol, Eropa, dan Prancis, Islam diklaim kelompok kafir, padahal tidak. Mereka menyembunyikan referensi-referensi karangan para mujtahid Islam tidak tersebar, agar umat Islam cepat punah. Sebab dalam referensi itu terdapat keotentikan Islam sebagai agama kebenaran sementara ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) yang mereka anut dengan kitab induk taurat, injil dan zabur tergolong pada agama yang tidak benar: mereka iri dengan Islam . Maka sejak itulah, ahli kitab statusnya sebagai golongan kafir (non-muslim) karena Islam datang kemudian. ( QS : 98 : [2] atau baca : al-Iqtshad fi al-I’tiqad)

Sebagai contoh kasus, Rasulullah telah banyak melakukan sikap mulia ini dalam kehidupan sehari-hari. Pernah suatu ketika beliau mempersilahkan kaum kafir untuk mengabdikan dirinya di masjid beliau dengan senang hati dan hati gembira: amat luar biasa ajaran Islam, (baca : Sirah Nabawiyah). Hal ini memberi indikasi bahwa Islam sebenarnya ajaran anti kekerasan, anti teroris, anti diskriminasi, kriminal maupun bentuk kebejatan lainnya. Dari sinilah, kemudian para sahabat menirunya, kemudian pengikut-pengikutnya hingga ajaran tersebut sampai melekat pada kita.

Memang benar, dalam kehidupan sosial intoleransi sangat mudah dilakukan daripada bersikap toleransi. Misalnya dalam kontek ke-Indonesiaan, intoleransi acap kali dihadapkan pada persoalan keragaman beragama, beda paham, keyakinan maupun ajaran. Fenomena yang demikian ini sebenarnya tidak perlu dipersoalkan. Karena negara telah mengaturnya sedemikian detail tentang bagaimana bergaul baik antar umat beragama sesuai dengan kepercayaannya masing-masing (UUD : 29 : 2). Maka jika demikian bentuknya, kebebasan beragama bisa termaknai luas yakni bisa hidup damai dan sejahtera. Perbedaan tidak selamanya diklaim tidak baik, bilamana kita saling pengertian, saling hormat menghormati antar pemeluk yang satu dengan lainnya. Justru perbedaan akan membawa pada keberuntungan atau rahmat (ikhtilafu ummty rahmatun).

Jika Toleransi (al-Tasamuh) dalam Islam teraplikasi dengan baik niscaya bumi ini bagai taman surga. Islam telah memberikan banyak pemilihan tingkatan tentang toleransi. Antara lain dengan hikmah, mauizhah hasanah dan mujâdalah bil ahsan. Menghadapinya bukan dengan jalan kekerasan, pemaksaan kehendak atau menyakitkan tanpa alasan mendesak. Aturan-aturan itu semuanya bersifat lentur dan dinamis sesuai dengan kondisi. Jika dalam keadaan tidak menyerang maka Islam harus bersikap lemah lembut, berdamai atau bertahan (al-difa’i). Namun jika dalam keadaan terpaksa atau pihak lawan menyerang maka Islam harus ambil alih pada cara hujumiy atau qitaly (berperang). Islam akan memilih baik jika lawannya baik atau berdamai.

Timbulnya kekerasan, sesat menyesatkan, klaim salah dan sebagainya merupakan tindakan bodoh. Mengapa mereka tidak bisa bersikap toleran, atau tidak merusak tatanan kepercayaan orang lain. Al-Qur’an telah menyebutkan “lakum dinukum wa liy yadin” bagimu agamamu, bagiku agamaku” (QS. 109 : 9) . Menurut hemat penulis demikian ini adalah inti toleransi Islam kepada agama-agama lainnya. Kita tidak bisa mengklaim bahwa agama kitalah yang benar, namun dalam hati kita tetap optimis bahwa agama yang benar hanya agama yang lurus dan toleran. Sebagaimana dalam hadist yang artinya “bahwa rasulullah pernah ditanya oleh salah seorang sahabat : agama apa yang dicintai Allah ? rasul menjawab : agama yang lurus-toleran (al-Hanifiyyah al-Samhah)”(HR. Ibnu Abi Syaybah dan Bukhari). Kemudian dijelaskan kembali dalam hadist Imam Bukhari bahwa yang dimaksud agama yang lurus-toleran adalah Islam.

Ala kulli hal, Islam selain agama yang lurus juga agama pengusung toleransi yang senantiasa menginginkan perdamaian. Patut dihayati bahwa keragaman adalah kekuatan bagi kita semua. Hidup damai di tengah keragaman berarti juga hidup yang Islami tanpa ada kekerasan ataupun diskriminasi. Hidup toleran bagaikan hidup di taman bunga yang indah yang ditumbuhi berbagai macam aneka warna dan jenis bunga. Tuhan menciptakan keragaman agar kita saling memahami dan mengerti bahwa manusia adalah mahkluk yang sempurna dan tiada alasan apapun untuk merusak kemanusiaan manusia. (baca : Modul Fiqh Tasamuh P3M Jakarta : 2007 : hal, 60).

Dalam al-Qur’an disenyalir “" Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. dan untuk Itulah Allah menciptakan mereka. ".(QS : Surat Hud : 118-119).

Penulis adalah Alumni Ma’had Aly Sukorejo-Situbondo.
Selengkapnya...

Wabup Situbondo Resmikan Apotik Santri Farma

Wakil Bupati Situbondo, Drs. Soeroso, M. Pd., Kamis kemarin meresmikan Apotik Santri Farma yang terletak di Jalan Anggrek Nomor 45 Situbondo. Acara yang digelar di depan Rumah Sakit Umum itu juga dihadiri oleh Ketua DPRD Situbondo, Zainiyah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, sejumlah dokter spesialis Kabupaten Situbondo, beberapa pengusaha swasta di wilayah Situbondo serta Pemangku Madrasatul Quran Putri, Ny. Hj. Khioiriyah.

Pemotongan tumpeng juga dilakukan oleh Pengasuh Pesantren Sukorejo, Kiai Fawaid. Untuk kali pertama diserahkan kepada Wakil Bupati Situbondo, kemudian pengasuh menyerahkan tumpeng kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo dan terakhir Kepada Ny. Hj. Khioriyah. Pemotongan tumpeng itu dilanjutkan dengan pemotongan pita yang dilakukan oleh Bupati Situbondo sendiri. Kemudian, Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafiiyah, KHR. Ach. Fawaid bersama Wakil Bupati Situbondo menandatangi prasasti.

Dalam sambutannya, Ny. Hj. Djuwairiyah mengatakan, apotik Santri Farma itu merupakan suatu keinginan dari Kiai Fawaid untuk memberikan akses penyediaan obat dan farmasi bagi masyarakat khususnya masyarakat Situbondo. Sebenarnya keinginan mendirikan apotik Santri Farma itu muncul sekitar empat tahun yang silam. Namun, baru kali ini rencana itu bisa terealisasi. Dengan demikian, pihak Pesantren Sukorejo sangat bersyukur atas karunia Allah SWT itu.

Oleh karena itu, Nyi Ju berharap, adanya dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, sehingga peran serta pesantren bukan hanya berkutat pada apotik dan penyediaan obat saja, melainkan kedepan pesantren juga bisa mendirikan rumah sakit dan berbagai layanan kesehatan bagi masyarakat.

Drs. Soeroso menyambut baik hal itu. Beliau memberikan kesempatan kepada pihak swasta agar bisa mengembangkan usaha di wilayah Situbondo. Bagaimana layanan itu diberikan kepada masyarakat secara optimal.(Anis Mahdi)
Selengkapnya...

Malam Perayaan Tahun Baru Islam Kian Meriah

Perayaan Tahun Besar Islam santri putri diawali dengan penampilan 10 finalis pemenang Santri Life Style. Ceramah agama disampaikan oleh KH. Zainullah Jauhar. Beliau menyampaikan bahwa ilmu itu ada 2 yaitu ilmu hanya untuk diketahui dan ilmu hanya untuk diamalkan. Dalam ceramahnya pula beliau menegaskan bahwa mencari ilmu itu berat, tetapi yang lebih berat lagi mengamalkannya. Usai ceramah agama berlangsung, Pengasuh Pesantren Sukorejo, KHR. Ach. Fawaid menobatkan Akademi Kreatifitas Ibrahimy (ARI) 5. mereka yang diberi penghargaan dalam bidang sholawat Eva Setia Ningrum, Pidato Dias Margiati dan Bidang Puisi Nurmala Diah Alilarasati.

Setelah penobatan bintang pelajar, dilanjutkan dengan penobatan SLS yang dilaksanakan oleh Nyai Hj. Shofil Widad. Untuk Santri Life Style Kolektif Daerah dan Asrama, Juara I Daerah Al-Hasun, Juara II Al-Widad dan Juara III diraih Daerah Ma’had Aly. SLS individu, The Best Design disabet Siti Qomariyah dari Darul Lughoh, The Best Catwalk Shofiyah Yahsin utusan Al-Widad, The Best Model, Anita Febriyanti dari Al-Widad, Juara I Ayu Pratama Putri utusan Darul Lughoh, Juara II Siti Fatimah Az-Zahro asal Ma’had Aly, Mahfufatul Jannah utusan MQ, Juara Favorit Nur Asiyah atas nama daerah Al-Khuzaimah.

Sementara itu pemenang SLS Kolektif Budaya daerah per-rayon, Juara I Iksass Rayon Situbondo dengan ketua Iksass Wahyu Nida Aminah, Juara II disabet Rayon Iksass Bondowoso, Zainiyah, Juara III Rayon Iksass Kalimantan ketuanya Nurhasanah Munari, Juara Harapan I Rayon Iksass Batara ketua Iksassnya Syifa Fajriyah dan Juara harapan II digondol Rayon Bali, Tutik Rustiah. Sedangkan pemenang lomba kreasi anak santri, Juara I diraih oleh Fakultas Syari’ah, Juara II MI Putri dan Juara III atas nama SMA Ibrahimy. (She)


Kiai Fawaid Nobatkan Bintang Pelajar

Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafiiyah, KHR. Ach. Fawaid pada kesempatan perayaan Tahun Baru Islam kemarin memberi penghargaan kepada bintang pelajar dan pembaca kitab terbaik, baik madrasah maupun sekolah. Untuk bintang pelajar Madrasatul Qur’an Chairul Umam dan Shofwatul Fu’adah. MI Putra bintang pelajarnya Buhari Muslim dan MI Putri Fitria Dewi. Bintang pelajar MTs PUTRA diraih Syaifur Rizal serta Siti Nur Zaidah menjadi bintang pelajar MTs Putri.

Madrasah Aliyah Isyqie Firdausyah dan Hj. Nur Sari As’adiyah menjadi bintang pelajarnya. Sedangkan RA Ibrahimy diraih Aliyatul Kamilah. Izzul Hudatul Muttaqin dan Shofwatul Wadid menjadi bintang pelajar SD Ibrahimy. Bintang pelajar SMP 1 Ibrahimy 1 disabet Ahmad Fawaiz dan Ingenta Nandi Khalilah.Untuk bintang pelajar SMP Ibrahimy 2 diraih Rofiki Sofhal Jamil dan Aprilia Rizqi Karera. Demikian juga dengan SMA Ibrahimy M. Sidratul Muntaha Almutawakil Alallah serta Lailatul Rahmah. Sementara itu untuk SMK Ibrahimy 1 disabet Anton Mulyono dan Wardatul Jannah. SMK Ibrahimy 2 Syamsul Arifin dan Sri Wahyuni menjadi siswa terbaik.

Sedangkan pembaca kitab terbaik madrasah dan sekolah, Madrasatul Qur’an diraih Hayatullah dan Masisa. Sedangkan MI Putra Zainul Anwar menjadi pembaca kitab terbaik. Demikian pula, Ufil Jamilah menjadi pembaca kitab terhandal di MI Putri. Untuk MTs Putra diraih M. Sidratul Muntaha Al-Mutawakil Alallah dan Ambariya Tidduha MTs Putri. Sedangkan Madrasah Aliyah Muhammad Halimi dan Lailatur Rahmah menjadi pembaca kitab terbaik. Sementara itu SD Ibrahimy diraih Izzul Hudatul Muttaqin dan Shofwatul Wadid. Pembaca kitab terbaik SMK Ibrahimy 2 diraih Mukhtar Safaat dan Gemi Sulastri. (C12/She)

Kiai Kerah Sakti Ingin Menantu Santri Sukorejo

KH. Abdul Mutallib dari Sidoarjo pada perayaan tahun Baru islam 1431 H. menyempatkan diri memberikan ceramah kepada santri putra di Aula Putra Hari Jumat kemarin. Menurut Kiai yang terkenal dengan sebutan Kiai Kerah Sakti itu, remaja khususnya para santri merupakan barometer negara. Baik tidaknya negara tergantung kepada mereka. Beliau berharap agar Santri Sukorejo menjadi santri produktif yang bermanfaat untuk segenap lapisan masyarakat, bukan malah menjadi beban di masyarakat.

Kiai Kerah Sakti juga berpesan agar para santri senantiasa menomorsatukan patuh dan taat kepada pengasuh pesantren. Karena pengasuh sumber segala barokah. “Walaupun pintar tapi nyolong Rokok Kiainya, tidak akan ada gunanya,”tukasnya.

Menurutnya, Nabi Ibrahim orang tuanya adalah pembuat patung, namun, putranya menjadi Ulul Azmi. Sedangkan nabi Nuh merupakan Nabi yang masuk kategori ulul Azmi, namun putranya malah membangkang terhadap perintah orang tuanya. Dengan demikian, para santri yang orang tuanya petani, tukang becak dan buruh tidak perlu khawatir. “Yang penting taat pada aturan pesantren, Insya Allah Ilmunya bermanfaat,”tutur Kiai yang juga pintar menyayikan lagu-lagu Rhoma Irama ini.

Demikian pula, menurut pemilik suara emas ini, akhlakul karimah juga merupakan hal yang paling utama dimiliki santri. Para santri juga diwajibkan taat kepada orang tuanya. Beliau ingin mengangkat Santri Sukorejo menjadi seorang menantu, “Biarpun orangnya miskin, yang penting alim dan sopan akan saya ambil menjadi seorang menantu, biar nanti akan dijadikan pembimbing santri-santri di rumah,” tukasnya. Nama Kerah Sakti tersebut merupakan kepanjangan dari “Kemanapun Rakyat Harus Saling Kontrol Terhadap Imannya” (C12)
Selengkapnya...

Mari Hargai Waktu


Allah SWT menjadikan matahari bersinar, bulan bercahaya, dan ditetapkan-Nya tempat-tempat bagi perjalanan bulan, tiada lain agar kita mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu. Allah SWT menciptakan yang sedemikian itu bukan tanpa tujuan. Terdapat banyak hikmah di balik tanda-tanda kekuasan-Nya itu. Di antaranya agar kita menghargai waktu. Caranya adalah dengan memanfaatkan waktu itu sebaik mungkin.

”Maka, berlomba-lombalah kamu dalam berbuat kebaikan.” (QS Al-Baqarah: 148). Kata ‘berlomba-lombalah’ pada ayat di atas mengandung arti agar kita menggunakan waktu seoptimal mungkin. Semakin optimal menggunakan waktu, semakin banyak pula kebaikan yang kita perbuat. Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman: ”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali-Imran: 133). Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan, bersegera menuju ampunan Tuhan berarti bersegera melakukan perbuatan yang dapat menutup dosa, yaitu mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Rasulullah SAW mengajarkan agar setiap Muslim menghargai waktu, utamanya waktu ’sekarang’, karena waktu yang selalu tersedia bagi kesempatan itu ialah ’sekarang’. ‘Sekarang’ adalah kesempatan yang terbaik. ”Apabila engkau berada pada petang hari, janganlah mengulur-ulur urusanmu sampai besok, dan apabila engkau berada di pagi hari, jangan menunda urusanmu sampai petang. Ambillah kesempatan waktu sehatmu sebelum datang sakit, dan kesempatan hidupmu sebelum matimu.” (HR Bukhari). Dari sabda Rasulullah SAW di atas, kita dapat memahami bahwa mengulur-ulur waktu, menunda pekerjaan, dan menyia-nyiakan kesempatan sangatlah bertentangan dengan ajaran Islam. Kebiasaan mengulur waktu dan menunda kerja yang dilarang Rasulullah SAW itu jika diteruskan akan membuat umat Islam tertinggal dan lemah.

Muhammad Iqbal, seorang pujangga Muslim dari Pakistan, juga sering mengungkapkan dalam puisi-puisinya agar umat Islam bangkit dan menjauhi sikap bermalas-malasan dan tidak menghargai waktu. Karena barang siapa yang berleha-leha dan bermalas-malasan, maka dia akan ‘tergilas’. Dalam kesempatan lain, Rasulullah SAW mengumpamakan waktu seperti sebilah pedang. Pedang merupakan sesuatu yang berguna sekaligus berbahaya. Apabila kita tidak bisa menggunakannya, maka dia yang akan memotong kita. Sejenak saja kita terlena dengan membiarkan waktu berlalu begitu saja tanpa sesuatu yang berarti di dalamnya, berarti kita tidak menghargai umur yang dikaruniakan oleh Allah SWT.

Sering kali kita tidak menghargai waktu dalam kehidupan kita, kita membuang waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, bermalas-malasan, menunda pekerjaan dan menghabiskan waktu untuk aktivitas yang tidak memberi nilai tambah. Kalau hal seperti itu masih sering kita lakukan jelas ini tidak mendukung keinginan dan minat kita untuk sukses dalam berbisnis apapun. Mengapa banyak orang tidak menghargai waktu? Besar kemungkinan karena mereka tidak memberikan nilai atas waktu yang dimilikinya, padahal kita sering mendengar ungkapan Time is Money.

Waktu adalah investasi yang sangat mahal, akankah kita menyia-nyiakan investasi yang mahal tersebut atau kita menggunakannya secara maksimal..? Jika kita pandai mengatur waktu banyak hal yang dapat kita lakukan, kita bisa bercengkerama bersama keluarga sedangkan bisnis tetap berjalan lancar, disamping itu juga ide-ide kreatif juga akan muncul dengan cepat karena kita terbiasa bekerja dengan efektif tanpa banyak membuang waktu. Mari gunakan moment tahun baru islam ini dengan menghargai waktu.
Selengkapnya...

Hijrah

Bertahun tahun kau rakit matahari
Di langit petang kota Mekah
Kau ajarkan mereka mengenal Allah
Mengubur berhala jejak Syetan Laknatullah
Sungai zam zam kau alirkan di sana
Menenggelamkan polusi budaya yang kotor dan keji
Kau sampaikan firman firman Tuhan
Tapi mereka lemparkan padamu berjuta cacian
Ingus ludah dan muntah
Tapi kau tetap sabar
Mendoakan mereka agar tersiram cahaya

Karena makin banyak umat yang merapat ke barisanmu
Mereka berencana membunuhmu
Disusunlah siasat mengkiamatkan langit subuhmu
Disusunnya peta peta jurang kuburanmu
Senjata telah diasah
Nurani mereka bakar hingga abu
Tapi Allah kekasihmu menyelamatkanmu
Allah memberi perintah hijrah
Dan dengan ikhlas kau melaksanakannya
Bersama sahabatmu yang setia Abu Bakar namanya
Bersama Abu Bakar kau pergi hijrah
Dari gersang kotamu
Mereka memburumu membabi buta
Menawarkan seratus unta
Bagi yang menyerahkanmu pada mereka
Hidup atau binasa
Kau dan Abu Bakar sembunyi di sebuah gua
Dengan hati mengepal tawakkal
Abu Bakar hawatir
Pada lidah maut yang hampir menjulur di kakimu
Sebab mereka hanya berjarak sepandang mata
Tapi Allah menyelamatkanmu
Mereka kembali dengan hati dilumat batu
Kau lelah Muhammad
Tidur bersandar di Abu Bakar
Tiba tiba dari sebuah lubang
Seekor ular mendekatimu
Di injak oleh Abu bakar hingga digigit
Tapi ia tak menjerit
Meski rasa sakit
Seakan memblender jantungnya
Abu Bakar takut kau terbangun ya Muhammad
Tapi rasa sakit menerjunkan air matanya ke pipimu
Engkau terbangun dan kagum
Akan kesetiaan dan pengorbanan Abu Bakar
Kau lanjutkan perjalanan
Meniti padang tandus
Dari belakangmu Muhammad
Derap kuda suroqoh menerbangkan debu debu
Yang ingin mencekikmu
Tapi kau tak gentar
Sebab kau yakin pertolongan Allah akan berpijar
Kuda suroqoh tergelincir hingga dua kali
Dan ia mengerti kau dilindungi penguasa langit dan bumi
Setibanya di Kuba kau bangun masjid
Sebagai tabungan sujud pengikut pengikutmu
Dan ahirnya Madinah di depan mata
Saat langit jum'at menyala
Engkau disambut
Dengan suka cita memekarkan bunga
Ya Muhammad
Bawalah kami hijrah
Ke tenda tenda purnama



Sholeh Abu Bakar
Sanggar “Cermin” PP Iksass dan Sekretaris Teater “Air”.
Selengkapnya...

Mengikuti Pengajian Konstitusi di Ponpes Sukorejo


Bila Keadilan Dilanggar akan Terjadi ”Operasi Caesar”

Keadilan harus tetap dijaga dan selalu ditegakkan. Bila keadilan dilanggar pemerintah maka pemerintah akan jatuh. Bila rakyat dalam pencarian keadilan merasa tersumbat, maka rakyat akan terus bergerak mencari keadilan walaupun dengan cara “operasi caesar”.


Demikian pernyataan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Prof. Dr. Mahfud MD, Senin kemarin dalam acara Pengajian Konstitusi di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo. Acara tersebut diikuti oleh para kiai, ustadz, santri, akademisi, politisi, dan pejabat se-Eks Karesidenan Besuki.


Menurut Mahfud, sejarah tumbangnya rezim Soekarno dan Soeharto karena dalam masa pemerintahannya, rasa keadilan sudah dilanggar. Akibatnya, rakyat menempuh dengan cara “operasi caesar”. Begitu pula dalam sejarah dunia. Pada akhir-akhir masa pemerintahan Abasiyah, rasa keadilan juga dinodai. Akibatnya, rezim yang telah berkuasa sekitar 400 tahun tersebut tumbang.


Menurut mantan Menteri Pertahanan tersebut, rasa keadilan ini merupakan amanah konstitusi. Konstitusi ini merupakan kontrak bahwa kita hidup bersama dalam suatu bangsa. Konstitusi ini terdiri dari perlindungan atas hak asasi manusia dan sistem pemerintahan yang melindungi hak asasi manusia berdasarkan hukum dan keadilan.


Ketua Mahkamah Konstitusi menilai, perlu ada Pengajian Konstitusi di beberapa pesantren. Karena selama ini orang pesantren dikenal mahir dalam memahami hukum Islam tapi kurang mengenal hukum positif. Dalam pandangan Mahfud, peranan pesantren dalam kehidupan berbangsa ini cukup strategis. Apalagi kalau dikaitkan dengan konsep pendidikan kita. Dalam ajaran konstitusi kita mengajarkan pendidikan jasmani dan rohani. “Pendidikan Indonesia menekankan kecerdasan otak dan kemulian watak,” tambahnya.

Pendidikan yang memadukan kecerdasan otak dan kemulian watak ini ada di pesantren. Dengan demikian, menurut Mahfud, kalau orang pesantren diadu akan selalu menang.


Dalam sambutannya, Wakil Pengasuh Pesantren Bidang Ilmiyah, KH. Afifuddin Muhajir menyatakan kalau pengajian yang diikuti para kiai tersebut merupakan sesuatu yang luar biasa. Selama ini masyarakat mengikuti pengajian hukum melalui televisi. Misalnya pada acara sidang MK yang ditayangkan beberapa stasiun televisi. Acara tersebut, menurut Kiai Afif, merupakan pendidikan hukum.


Dari beberapa acara tersebut, yang menarik kalangan pesantren adalah statemen tentang kebenaran substansial. Dalam pandangan ushul fiqh, qiyas dapat ditinggalkan bila tidak mencerminkan keadilan. Dalam pandangan Kiai Afif, acara pengajian konstitusi tersebut sangat menarik untuk melihat perbandingan antara hukum positif dan hukum Islam.


Salah satu sifat yang dimiliki penegak hukum adalah keberanian. Dalam pandangan Kiai Afif, klasifikasi orang berani itu ada tiga golongan. Golongan pertama, orang yang berani di saat orang lain tidak berani. Golongan kedua, orang yang berani disaat orang lain sudah berani. Dan golongan ketiga, orang yang takut di saat orang lain berani. Dalam pandangan Kiai Afif, ketua MK yang sekarang yaitu Mahfud MD termasuk golongan pertama. (sah)

Selengkapnya...

Akhir Perjalanan Pak Fadlil, Sang Pencipta Mars IAI Ibrahimy

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, telah wafat Drs. M. Fadil Rs, M.Pd, Dosen Fakultas Dakwah IAI Ibrahimy. Beliau meninggal di Tretes setelah workshop. Semoga amal ibadahnya diterima oleh-Nya.

Pesan singkat tersebut, saya terima pada hari Selasa siang, 1 Desember 2009 dari Wisri Wahid, Dekan Fakultas Dakwah. SMS tersebut sangat mengagetkan saya.

Pak Fadlil, demikian sapaan beliau, selama ini dikenal sebagai dosen Fakultas Dakwah. Ia mengajar beberapa matakuliah Psikologi dan Bimbingan dan Konseling (BK). Pengalamannya selama bertahun-tahun menjadi guru BP di SMA yang membuatnya dipercaya mengampu matakuliah tersebut. Bahkan beliau dipercaya sebagai pengasuh psikologi di sebuah acara di Radio Bhasa FM.

Di mata mahasiswa, Pak Fadlil dikenal sebagai dosen yang teliti, tekun, dan disiplin. Ketelitiannya tersebut dapat dilihat pada setiap tugas mahasiswa selalu dibaca dan dikoreksinya. Apalagi ketika beliau membimbing skripsi mahasiswa.

Ketekunan dan kedisiplinannya beliau tunjukkan kepada mahasiswa. Kalau waktunya mengajar, beliau tetap setia mengajar walau yang hadir hanya segelintir mahasiswa. Beliau dikenal sebagai salah satu dosen yang konsisten.

Pak Fadlil juga dikenal sebagai orang yang piawai memainkan piano. Barangkali, karena ia pernah menjadi guru kesenian di SMP Ibrahimy. Beliau mengaku lebih banyak belajar otodidak dalam bidang musik.

Hampir semua mahasiswa IAI Ibrahimy hafal lagu Mars IAII. Lagu tersebut selalu menggema ketika acara wisuda, Oscar, atau acara-acara IAII lainnya. Namun, barangkali tak semua mahasiswa mengetahui siapa pencipta lagu yang amat populer tersebut. Padahal penciptanya; Pak Bisri Djalil dan Pak Fadlil (keduanya, dosen tetap Fakultas Dakwah).

Beberapa saat setelah acara Wisuda IAII, Pak Fadlil pernah mengutarakan keprihatinannya. Sebab beberapa irama Mars IAII tersebut dirasakannya, telah berubah dari asalnya. Kemudian ia berusaha meluruskan. Beliau pun lalu mengisahkan sejarah pembuatan lagu Mars IAII.

Beberapa hari menjelang Wisuda IAII, beliau diminta bantuan oleh Pak Bisri untuk ikut membantu membuat lagu Mars IAII. Lagu tersebut rencananya, akan ditampilkan pada acara wisuda. Maka, kedua beliau tersebut selama beberapa hari membuat syair dan aransemennya.

Penuturan Pak Fadlil ini, membuat saya --saat itu-- tertarik untuk mengungkap lebih mendalam tentang kisah Mars IAII. Saya berencana, minimal membuat tulisan serial tentang Mars IAII di Salaf. Saya juga berencana mewawancarai Pak Bisri Djalil. Sayang sebelum rencana tersebut terlaksana, Pak Fadlil sudah meninggal dunia. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, selamat jalan Pak…. (sah)

Selengkapnya...

Brosur Santri Baru

Jumlah Pengunjung

Website counter
 

Tamu Pesantren

Mubes Iksass VIII di Jember

Tamu Pesantren

Powered by Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah